BRSODH "Bahagia" Canangkan Desa Inklusif ODHA

BRSODH "Bahagia" Canangkan Desa Inklusif ODHA
Penulis :
Humas BRSODH "Bahagia" Medan
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana

MEDAN (11 Desember 2019) - Balai Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Human Immunodeficiency Virus (BRSODH) “Bahagia“ Medan menggelar kegiatan Pencanangan dan Pengukuhan Desa Namo Bintang Sebagai Desa Inklusif bagi ODHA. Kegiatan ini adalah sebagai puncak kegiatan sebelumnya yang sudah dimulai sejak bulan April 2019.

Dalam kesempatan ini hadir para undangan antara lain Camat Pancur Batu, David Efrata Tarigan, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang yang diwakili oleh Kabid P2P dr. Jefri Suska, Kepala Desa Namo Bintang yang diwakilkan oleh Sekretaris Desa Sri Uliani Br. Purba, Babinsa, tokoh masyarakat serta pemuka agama yang ada di desa tersebut.

Kasie Asesmen BRSODH “Bahagia“ Medan Budi Prayitno dalam laporannya menyampaikan kronologi kegiatan desa inklusif, dimulai dari sosialisasi, membangun komitmen, sampai pada puncaknya yaitu pencanangan dan pengukuhan Desa Namo Bintang sebagai Desa Inklusif Bagi ODHA serta pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Desa Inklusif Namo Bintang yang melibatkan unsur pemuda dan tokoh masyarakat setempat.

Camat Pancur Batu, David Efrata Tarigan sangat mengapresiasi dan bangga karena wilayahnya Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu dipilih oleh Kementerian Sosial RI melalui BRSODH “Bahagia” di Medan, menjadi desa yang peduli terhadap ODHA.

Hal ini sekaligus menjadikan desa yang pertama kali di Indonesia sebagai desa yang ramah terhadap ODHA dan menghapus stigma serta diskriminasi terhadap ODHA, khususnya yang ada di Desa Namo Bintang. David juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala BRSODH “Bahagia“ di Medan, Sumarno Sri Wibowo beserta jajarannya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang yang diwakili Kabid P2P Dinas Kesehatan dr. Jefri Suska turut memberikan kata sambutan mengenai informasi data ODHA khususnya di Kabupaten Deli Serdang yang cenderung meningkat sehingga perlunya masyarakat menjaga perilaku hidup sehat agar pencegahan virus HIV dapat ditekan dan penyebaran virus HIV dapat dihindari dengan komitmen dari diri sendiri dengan perilaku hidup sehat.

Kepala BRSODH “Bahagia“ Di Medan, Sri Wibowo juga memberikan pengarahan, penguatan bagi seluruh peserta tentang komitmen masyarakat Desa Namo Bintang untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi yang masih sering sekali dirasakan oleh ODHA. Dalam kesempatan tersebut Sri Wibowo juga memberikan kuis pertanyaan kepada peserta serta yang hadir di Balai Desa Namo Bintang serta membagi-bagikan hadiah berupa pulsa handphone bagi peserta yang menjawab pertanyaan dengan tepat.

Puncak acara kegiatan Pencanangan dan Pengukuhan Desa Namo Bintang Sebagai Desa Inklusif bagi ODHA, ditandai dengan  pemberian Kaos kepada Satuan Tugas Pelaksana Kegiatan Desa Inklusif yang berjumlah 12 orang dan juga pembacaan sumpah komitmen oleh Kepala BRSODH "Bahagia" Medan yang diikuti oleh satuan tugas desa inklusif Namo Bintang.

Acara diakhiri dengan peresmian papan nama Desa Bintang sebagai Desa Inklusif bagi ODHA yang telah berdiri tegak di depan Kantor Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
نشر :