Dirjen Rehsos Tinjau Pembuatan Kursi Roda Elektrik dan SKA

Dirjen Rehsos Tinjau Pembuatan Kursi Roda Elektrik dan SKA
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH

MAKASSAR (2 April 2020) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat meninjau pembuatan Kursi Roda Elektrik dan persiapan pengembangan Sentra Kreasi ATENSI di Balai Disabilitas "Wirajaya" di Makassar. Kursi Roda ini di desain untuk memudahkan penyandang disabilitas dalam beraktivitas.

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menunjuk Balai Disabilitas "Wirajaya" untuk membuat 50 kursi roda elektrik. Kursi roda ini akan diberikan kepada penerima manfaat penyandang disabilitas yang membutuhkan.

Dalam peninjauannya, Harry memastikan keamanan dan kenyamanan kursi roda elektrik dengan mencobanya. Rancangan kursi roda ini dikerjakan oleh alumni penerima manfaat Balai Disabilitas "Wirajaya". 

Saat ini terdapat 3 alumni penerima manfaat yang ikut merancang. Jumlah ini akan bertambah dalam waktu dekat agar pembuatan kursi roda elektrik ini bisa rampung dalam waktu cepat bahkan bisa meningkatkan jumlah produksinya.

Harry mengarahkan dalam pembuatan kursi roda elektrik perlu memperhatikan, keamanan, kenyamanan, kesesuaian (adjustable) dengan kebutuhan penyandang disabilitas dan harus adaptif.

Selain itu, Harry juga mengarahkan kursi roda elektrik mampu dibongkar pasang sendiri oleh penerima manfaat, sehingga penerima manfaat tidak kesulitan ketika naik maupun turun dari kursi roda elektrik tersebut.

Perihal keamanan, Harry menegaskan untuk memastikan kekuatan satu per satu rangka dari kursi roda elektrik. Hal ini untuk menghindari rangka yang copot tiba-tiba saat digunakan oleh penyandang disabilitas. "Ini juga terkait kenyamanan, pastikan rangka kuat, gunakan bahan yang terstandar," jelas Harry.

Dalam pembuatan setiap rangka dari kursi roda elektrik, Harry mengarahkan instruktur untuk menggambar setiap komponen rangka. Cara ini dilakukan untuk mempermudah penerima manfaat dalam membuat setiap rangka dari kursi roda elektrik dan sesuai standar ukuran.

Bobot dari stang kursi roda elektrik pun menjadi sorotan. Harry mengarahkan agar stang kursi roda elektrik bobotnya ringan, karena sampel kursi roda elektrik yang digunakan saat ini masih terbilang berat.

Harry mengapresiasi inovasi dari Suryadi, Instruktur Otomotif di Balai Disabilitas "Wirajaya". "Kita hargai hasil karya Pak Suryadi. Tetap semangat dan teknologi ini perlu dikembangkan lebih baik lagi. Test drive atau uji kelayakan bisa dilakukan dengan melibatkan penyandang disabilitas untuk mencobanya," tutur Harry.

Selain meninjau pembuatan kursi roda elektrik, Harry juga meninjau pengembangan Sentra Kreasi ATENSI yang ada di Balai Disabilitas "Wirajaya". Terdapat Mobil DF (Disabilitas Fisik) Cafe yang menjual kopi dan roti buatan penerima manfaat.

Mobil DF Cafe yaitu motor tiga roda yang dimodifikasi menjadi mobil dengan ruang belakang untuk pengolahan makanan dan minuman. Mobil ini karya penyandang disabilitas yang mengikuti keterampilan otomotif dan mebel.

Mobil DF Cafe ini menjadi identitas dari Balai Disabilitas "Wirajaya". Harry mengarahkan Mobil DF Cafe ini juga ada di Sentra Kreasi ATENSI di Balai Rehabilitasi Sosial lainnya seperti di Balai Karya "Pangudi Luhur" dan Balai Besar Disabilitas "Kartini" di Temanggung, 

Balai Disabilitas "Wirajaya" juga akan menyediakan budidaya sayuran hidroponik, makanan kering, kerajinan tangan (jam dinding, sendal sutera, batik lontara).

Di akhir kunjungannya, Harry meminta tim Balai Disabilitas "Wirajaya" melakukan studi banding ke Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso di Surakarta untuk mempelajari lebih dalam pembuatan kursi roda elektrik dan studi banding ke Balai Karya "Pangudi Luhur" Bekasi maupun Balai Besar Disabilitas "Kartini" di Temanggung untuk mempelajari pengembangan Sentra Kreasi ATENSI.
نشر :