Jalin Sinergi, Kemensos Selenggarakan Peningkatan Kapasitas LKS

Jalin Sinergi, Kemensos Selenggarakan Peningkatan Kapasitas LKS
Penulis :
Humas Phalamarta Sukabumi
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N

BANDUNG (21 November 2020) - Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Balai Disabilitas Phala Martha adakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Balai Bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) sebagai Mitra Kerja yang dilaksanakan di Hotel Santika Bandung. 

Dalam memastikan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya disabilitas mental, Kementerian Sosial menjalin kemitraan dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini harus menjadi sarana penyamaan persepsi dengan Kementerian Sosial RI dalam upaya layanan rehabilitasi sosial.

“Ini langkah awal untuk membangun kerja sama dan kemitraan dengan LKS yang sudah memiliki rekam jejak dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas, yaitu disabilitas mental yang terkait erat kolaborasinya dengan Balai Disabilitas “Phala Martha di Sukabumi” terang Harry. 

Harry merasa optimis bahwa kemitraan dapat terjalin baik dengan seluruh lembaga kesejahteran sosial dan pihak-pihak yang terkait.

“Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) memiliki platform bagaimana melakukan rehabilitasi sosial berbasis keluarga, komunitas, dan residensial secara dinamis, terintegrasi maupun complimentary, melalui kegiatan pemenuhan hidup layak, bantuan keluarga, perawatan sosial, terapi fisik, mental, spiritual, keterampilan dan kewirausahaan,” jelasnya.

“Tujuan akhirnya adalah mereka pulih dari gangguan kejiwaannya hingga dapat kembali berfungsi sosial dengan baik, kembali ke keluarganya, dan bisa hidup tentram dengan warga sekitar mereka,” tegas Harry.

Narasumber lain dalam kegiatan ini adalah Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Eva Rahmi Kasim. Materi yang disampaikan secara virtual adalah Kebijakan Direktorat RSPD dalam upaya pelayanan rehabilitasi sosial.

Dalam laporannya, Kepala Balai Cup Santo menyampaikan bahwa LKS memegang peran strategis dalam implementasi ATENSI berbasis komunitas. Melalui LKS, komunitas harus dikuatkan agar lebih sensitif dan responsif  dalam menghadapi permasalahan penyadang disabilitas.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi efektif untuk memperkuat kemitraan dengan LKS untuk bersama-sama memahami dan mengimplementasikan ATENSI Rehabilitasi Sosial. Dengan berperannya LKS dengan lebih baik, maka fungsi keluarga dan masyarakat dapat lebih efektif dalam mencegah dan menyelesaikan permasalahan yang dialami penyandang disabilitas,” terang Cup Santo.

Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah berbagi pengalaman dan harapan bersama Penyintas Orang Dengan Skizofrenia (ODGJ), Yan Mirwan. Setelah 19 tahun menyandang Skizofrenia, berkali-kali kambuh dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa, kini ia aktif di Komunitas Peduli Skizofrenia Simpul Bandung. Dengan kesadaran diri dan disiplin mengonsumsi obat dan aktivitas positif, Yan mampu mengendalikan gejala skizofrenia yang diidapnya. Beberapa cara yang ia gunakan sebagai terapi yaitu musik dan olah raga futsal. 

Pernah menjalani beberapa usaha seperti percetakan sablon, jual beli barang bekas, dan fotografer, kini Yan beraktivitas sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan Konsultan Teknologi Informasi. 

Ketua Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya, Dadang Heryadi menjadi narasumber penutup pada kegiatan ini. Dadang adalah ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial yang sejak tahun 2007 bergerak dalam rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa dari jalanan. Yayasan Mentari Hati menampung 204 orang ODGJ terlantar untuk kemudian ia rawat, difasilitasi untuk mendapatkan tanda identitas, layanan jaminan kesehatan, hingga reunifikasi kepada keluarga atau masyarakat tempat ODGJ tersebut berasal. 

Yayasan Mentari Hati pun telah bersinergi bersama Rumah Sakit Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dan Balai Disabilitas Phala Martha untuk mengirimkan penerima pelayanannya untuk mendapatkan perawatan medis.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial Kabupaten Bogor, dan Pengurus LKS. Adapun LKS yang hadir adalah Aura Welas Asih Sukabumi, Silih Asih Megamendung Bogor, Bina Tauhid Darul Miftahudin Bogor, Fajar Berseri Bekasi, Jamrud Biru Bekasi, Bumi Kaheman Bekasi, Waoneag Cinta Kasih Bandung Barat, Pondok Nurani Kemanusiaan Cianjur, Penuai Indonesia Cianjur, dan Graha Berdaya Kuningan.

Kemudian Rumah Solusi Himatera Pangandaran, Mentari Hati Tasikmalaya, Gerak Cepat Bersama Bandung, Komunitas Peduli Skizifrenia (KPSI) Simpul Kota Bandung, Bani Syifa Serang, Hikmah Syahadah Tangerang, Nurrohman Tangerang, Dhira Sumantritoha Serang dan Marcilea Peduli Sosial. 

Selain pemaparan materi dari Narasumber, kegiatan juga diisi dengan diskusi dan berbagi pengalaman yang berjalan dinamis dan penuh partisipasi aktif dari peserta.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama dalam pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas mental dalam sehelai kain putih, oleh seluruh peserta baik dari Balai, Dinas Sosial, maupun LKS.

LKS sebagai mitra kerja ini diharapkan mampu mengisi peran dalam pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat juga diharapan menjadi satukekuatan sinergi dalam memberikan kepeduliannya terhadap penyandang disabilitas mental.
نشر :