Kemensos Berdayakan Kampung Bedeng, Hotel Berbintang Serap "Slipper" Buatan Warga

Kemensos Berdayakan Kampung Bedeng, Hotel Berbintang Serap "Slipper" Buatan Warga
Penulis :
Alif Mufida Ulya
Penerjemah :
Alif Mufida Ulya

JAKARTA (13 APRIL 2023) - Cuaca begitu terik. Samar-samar deru mesin jahit terdengar dari balik sebuah gang sempit. Semakin mendekat, suara itu terdengar kian lekat.

Suara mesin-mesin jahit itu berasal dari ruangan berukuran 3x3 meter. Di dalamnya, empat ibu-ibu warga Kampung Bedeng tengah menjahit bahan untuk disulap jadi beberapa pasang sandal hotel (slipper).

Saat Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi home industry (rumah produksi) mereka di gang sempit di balik area perumahan elit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu siang (12/4), keempatnya tampak tak menghentikan irama tangan dan kaki dari mesin jahit yang baru saja mereka terima Selasa malam (11/4).

Tanpa canggung, Mensos masuk ke ruangan itu dan berinteraksi dengan mereka. “Gimana Bu, mesin jahitnya? Enak ya? Sudah lancar bikin sandal hotelnya?” kata Mensos bertanya setibanya di home industry sandal hotel warga Kampung Bedeng, Rabu (12/4).

Kehadiran Mensos siang itu guna memastikan pemberdayaan berupa usaha sandal hotel yang diberikan Kementerian Sosial kepada warga Kampung Bedeng mulai berjalan.

Selain itu, untuk mendukung program pemberdayaan terkait penyediaan sandal hotel berdampak panjang bagi kehidupan warga Kampung Bedeng, Mensos juga menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama warga dengan pengelola hotel di Jakarta.

Dari perjanjian dengan pihak hotel, ditargetkan warga Kampung Bedeng dapat memproduksi sebanyak 5.000 pasang sandal. Dalam hal ini, warga Kampung Bedeng berada di bawah naungan Koperasi Cempaka Sejahtera Berkemajuan (KCSB) yang digandeng Kemensos.

Menurut Risma, dengan koperasi, masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari bagi hasil penjualan. Kemensos juga mengupayakan akses pembelian dan pemasaran sandal sehingga margin keuntungannya semakin tinggi.

KCSB juga menerima bantuan dari Kemensos senilai Rp179.698.300 berupa sapi, laptop, dan kebutuhan barang pokok yang diperuntukkan bagi warga anggota koperasi.

Sebelumnya, kawasan Kampung Bedeng, digambarkan Mensos, sebagai kampung kumuh dan padat penduduk dengan 60-70 KK yang tinggal di atas area seluas 400 meter persegi. Atas kondisi kampung tersebut, Mensos lantas diminta membantu meningkatkan taraf hidup warga di sana.

Langkah yang diambil Mensos yakni dengan memberdayakan mereka. “Prinsip saya, untuk mereka bisa keluar dari garis kemiskinan, mereka harus bekerja. Memang tidak mudah saat itu, sampai saya kejar-kejar terus cukup lama. Tapi, Alhamdulillah, sekarang sudah ketemu alurnya,” ucapnya.

Intervensi pemberdayaan, kemudian diberikan kepada 20 warga Kampung Bedeng oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos, yaitu Sentra “Mulya Jaya” di Jakarta. Melalui pelatihan vokasional, warga belajar menjahit dan diarahkan untuk memproduksi sandal hotel.

Pelatihan diberikan dua kali, yaitu pada 26 Februari dan berlanjut pada 24-28 Maret 2023. Nilai bantuan yang diberikan dalam pelatihan tersebut sebesar Rp45.500.000 terdiri dari 4 mesin jahit dan bahan sandal.

Usai diberikannya pelatihan dari Kemensos, salah seorang warga, Sumari (41), menyatakan pesanan yang mulai datang dari pihak hotel pada rumah produksi sandal hotel Kampung Bedeng memantapkannya menekuni usaha tersebut.

“Kalau kami senang banget, dari yang semula ngga bisa apa-apa, sekarang Alhamdulillah, kita jadi ada pengalaman, dapat kepercayaan dari hotel,” kata dia sumringah.

Dikatakan Sumari, kepercayaan yang telah diberikan itu perlu dijaga. “Kita hanya harus menjaga gimana caranya kepercayaan itu bisa terus berlanjut, ya dengan cara kita harus giat usahanya,” tuturnya.

Selain memastikan pemberdayaan rumah produksi sandal hotel, Mensos juga memberikan perhatian pada warga Kampung Bedeng yang berjualan makanan dan minuman di sepanjang jalan kampung.

Program pemberdayaan ini diberikan Kemensos kepada 20 penerima manfaat berupa bantuan modal usaha senilai Rp30.592.000, serta 3 unit motor roda tiga senilai Rp97.522.800 yang dimanfaatkan untuk usaha kelontong dan kuliner. Kemensos juga memberikan bantuan tongkat untuk 2 penerima manfaat lanjut usia.

Usaha pemberdayaan tersebut merupakan respon Kemensos terhadap masalah sosial di Kampung Bedeng sebagai upaya peningkatan kesejahteraan warga, dengan total bantuan keseluruhan sebesar Rp353.343.100.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI 
نشر :