Kemensos Perkuat Dukungan Psikososial bagi Keluarga Awak KRI Nanggala 402

Kemensos Perkuat Dukungan Psikososial bagi Keluarga Awak KRI Nanggala 402
Penulis :
Humas Balai "Wyata Guna" Bandung
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Intan Qonita N

SIDOARJO (27 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Disabilitas "Wyata Guna" Bandung memberikan dukungan psikososial dan penguatan mental kepada keluarga awak KRI Nanggala 402 yang gugur di perairan utara Bali. 

Kepala Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung Sudarsono bersama Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) mengunjungi rumah keluarga  Serda Lutfi Anang, Serda Bambang Priyanto, dan Kelasi Kepala Distriyan Andi Prasetya di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Sudarsono dan tim menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi. 

Tim LDP memberikan penguatan mental untuk menjernihkan emosi yang tertekan, membantu keluarga korban untuk mengungkapkan perasaan secara terbuka untuk mengurangi beban mental serta membantu membangkitkan kembali semangat hidup keluarga Awak KRI Nanggala 402 itu.

Dukungan psikososial ini diberikan kepada keluarga korban Serda Bambang Priyanto, yaitu Istri Serda Bambang Happy Liswiyani (40 tahun) seorang ibu rumah tangga dan 3 orang anak almarhum yaitu Rasya (15 tahun, kelas 8),  Miftah (12 tahun, kelas 5 SD) dan Al Khalifi (5 tahun) . Serda Bambang P (40 tahun) telah bertugas sekitar 15 tahun di TNI AL dan jabatan terakhir di KRI Nanggala 402 adalah sebagai juru mudi. 

Happy berusaha sekuat tenaga untuk ikhlas menerima kepergian suaminya, termasuk berterus terang kepada ketiga anaknya bahwa ayahnya sudah gugur dalam tugas. Kesedihan paling dalam dirasakan oleh anak pertamanya, Rasya yang masih murung dan tidak banyak bicara. Sedangkan anak keduanya kelihatan lebih tegar, bahkan sempat mengatakan "aku biasanya sekolah diantar papah, tapi sekarang ngga lagi". Sedangkan Al Khalifi yang bungsu tetap ceria, walaupun dia bilang sekarang sudah tidak punya papah lagi. 

Anggota Tim LDP Asep Solihin (Pekerja Sosial) menyampaikan tim membantu mengurangi beban mental melalui home sharing dengan keluarga korban yang berdekatan serta membangkitkan keceriaan anak-anak dengan ajakan berkumpul dan bermain dengan teman sebayanya. Menurut salah satu kakakn kandung Serda Bambang, dengan pertemuan hari ini suasana di keluarga terlihat lebih meriah dan hidup.

Tim LDP juga memberikan penguatan mental kepada keluarga Kelasi Kepala Distrian Andy Prasetya (32 thn). Andy sudah 4 tahun berdinas di KRI Nanggala 402 sebagai elektro senjata (ETA). Almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Ratih Andriana Eka Putri (30 tahun) dan satu orang anak perempuan bernama  Zahla Zahra Dzakira (6 tahun) dan masih sekolah TK. 

Ratih pada awalnya masih sangat terpukul atas kepergian sang suami, nampak banyak melamun dan sangat tertutup. Dia merasa belum enak makan dan susah tidur dari awal mendengar kabar KRI Nanggala 402 hilang kontak.

 Tim LDP terus berusaha untuk memberikan semangat dan memberikan penguatan bahwa orang lain juga merasakan yang sama. Upaya Tim LDP itu bisa membuat Ibu Ratih kembali percaya diri untuk menceritakan tentang dirinya, aktifitas dan perasaan yang dialami setelah mendengar kabar suaminya meninggal. 

Ratih menceritakan sambil terus berusaha untuk semangat membesarkan anaknya dan akan lebih serius melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang bidan. Keluarganya juga sudah menceritakan kepada anak Ratih,  Zahla bahwa ayahnya sudah meninggal dalam tugas. Anak tersebut sempat menangis terus dan menginginkan ayahnya pulang.  Zahla menyampaikan "abi pasti pulang". Tim LDP mengajak Zahla untuk bermain, bercanda, bercerita dan berkumpul dengan anggota keluarga yang lain. Momen tersebut digunakan untuk membangkitkan semangat dan mengurangi tekanan mental Zahla akibat kehilangan ayahnya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam kunjungan ke rumah korban di Kecamatan Kriyan mengucapkan turut berduka cita, dan harus kuat menghadapi cobaan ini. Ahmad Muhdlor menugaskan Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta instansi terkait untuk membantu keluarga korban secara maksimal dan akan membantu untuk beasiswa pendidikan anak, kesehatan, serta kebutuhan lainnya. Bupati Sidoarjo itu menegaskan akan membantu para keluarga korban karena negara berhutang atas jasa-jasa para anggota TNI AL  awak KRI Nanggala 402 tersebut.
نشر :