Lansia Hidup Sebatang Kara di Rumah Lapuk, Kemensos Perbaiki Hunian dan Bantu Pengobatan

Lansia Hidup Sebatang Kara di Rumah Lapuk, Kemensos Perbaiki Hunian dan Bantu Pengobatan
Penulis :
Anindya Tamara
Penerjemah :
Fia Arista Dewi


GARUT (1 MEI 2023) — Rumah bercat hijau itu berdiri ditopang bangun berdinding tembok. Sekilas bila kita berjalan, rumah dengan halaman luas ini, baik-baik saja.

Namun dengan pengecekan seksama ke dalam rumah, membuat miris.  Kuda-kuda rangka atap, sudah lapuk dimakan usia. Genteng banyak geser dan pecah atau retak. Bila hujan tiba, rumah Mak Asih ini bocor tak terkira. Plafon dari anyaman bambu, berlobang ditembus air, warna putihnya bercampur coklat. Beberapa  batang bambu dipasang di sana-sini, sekedar berharap, mampu menahan kemungkinan kuda-kuda roboh.

Selain lembab dan meningkatkan resiko gangguan kesehatan, kondisi rumah juga membahayakan jiwa.

Perempuan sebatang kara ini  mengaku sudah meminta bantuan, namun belum ada yang terketuk hatinya. Namun kini perempuan 72 tahun ini bisa tersenyum lega. Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, tim dari Kementerian Sosial siap memperbaiki rumah Mak Asih, plus bantuan lainnya.

Menindaklanjuti arahan Mensos, Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur bergerak cepat membantu Mak Asih. 

“Kemensos memberikan intervensi berupa perbaikan rumah, diperhatikan kesehatan, dan memberikan pemberdayaan ekonomi kepada Mak Asih agar lebih sejahtera,” kata Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Soepomo. 

Bentuk perlindungan untuk Mak Asih tidak hanya kebutuhan pangan,  tetapi juga kebutuhan dasar lain seperti hunian yang layak. 

Kemensos memberikan usulan untuk perbaikan rumah Mak Asih melalui Program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Melalui program ini rumah Mak Asih tidak hanya bisa diperbaiki, tetapi juga diberikan berbagai bantuan lainnya seperti Bantuan ATENSI dan pemberdayaan ekonomi usaha ternak ayam.

Bantuan ATENSI yang diberikan kepada Mak Asih berupa bantuan kebutuhan dasar, bantuan nutrisi, bantuan kebersihan diri, dan perlengkapan kamar untuk menunjang kebutuhan kehidupan Mak Asih sehari - hari.

Agar dapat penghidupan yang lebih baik dari aspek ekonomi, Kemensos memberikan pemberdayaan ekonomi usaha ternak kepada Mak Asih yang akan dikelola bersama anaknya. Bantuan yang diberikan berupa indukan ayam sebanyak 22 ekor beserta perlengkapan ternak seperti pakan dan renovasi kandang.
Biasanya, penghasilan Mak Asih kecil dan tidak menentu karena sehari - harinya hanya bergantung pada sawah miliknya yang digarap oleh orang lain.

Kemensos juga memeriksakan kesehatan Mak Asih ke rumah sakit setempat. Dari pemeriksaan tersebut, Mak Asih didiagnosis awal memiliki kecenderungan sindrom Geriatri dan kedua mata Mak Asih juga didiagnosis katarak. Mak Asih sudah dijadwalkan untuk melakukan operasi katarak agar penglihatannya pulih kembali.

Kepada keluarga Mak Asih diberikan penguatan agar keluarga dapat memberikan perhatian lebih sehingga Mak Asih dapat hidup bahagia di hari tuanya. 

“Harapannya setelah Mak Asih mendapat bantuan keluarganya, anak - anaknya menjadi lebih perhatian kepada ibunya, sehingga dimasa tua dilalui ibunya dengan sangat membahagiakan,” ungkap Soepomo.

Kemensos akan terus melakukan pemantauan kepada usaha ternak ayam Mak Asih dan keluarganya hingga nanti dapat mandiri secara ekonomi.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :