Lewat Aplikasi, Kemensos Hubungkan Usaha Mikro Penerima Manfaat dengan Pelaku Pasar Virtual

Lewat Aplikasi, Kemensos Hubungkan Usaha Mikro Penerima Manfaat dengan Pelaku Pasar Virtual
Penulis :
Koesworo Setiawan

JAKARTA (22 Desember 2020) - Sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan, rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 diselenggarakan secara virtual, termasuk acara pameran. Tahun lalu, pengunjung pameran suka cita berinteraksi dengan penyelenggara layanan kesejahteraan sosial, baik pemerintah maupun masyarakat.


Kini di tengah pandemi, interaksi tersebut harus ditinjau kembali dengan mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan peserta. “Sebagai solusinya, dikembangkanlah aplikasi pameran Kesejahteraan Sosial Nasional (KSN). Dengan aplikasi ini, pengunjung pameran dan penyelenggara layanan bisa berinteraksi secara virtual,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Said Mirza Pahlevi, di Jakarta (22/12).


Sebagaimana dimaksud di atas, dengan sarana daring dengan alamat link pameranksn.kemensos.go.id, ini memungkinkan penyelenggara layanan menampilkan karya dan layanan mereka. Melalui fitur khusus Social Market, memungkinkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial untuk menginformasikan produk-produk yang dihasilkannya.


Dengan layanan tersebut, memungkinkan fasilitasi terhadap peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah graduasi dengan usaha mikro yang dikembangkannya, ditampilkan di sini. Namun, Kementerian Sosial tidak membuat marketplace (pasar virtual) baru.


“Oleh karena itu, Kemensos lebih mendorong agar produk-produk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial tersebut dapat dipasarkan melalui marketplace yang sudah ada,” katanya. Hingga saat ini yang paling banyak memanfaatkan fitur ini adalah KPM PKH dan alumni atau mantan penerima layanan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.


Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang mengembangkan usaha mikro, bisa menyajikan usahanya. Ini karena sebagian besar mereka belum berani “buka lapak” di situs-situs perniagaan yang sudah ternama. Namun bila memang kegiatan ekonomi KPM PKH graduasi bisa diterima pasar, maka Kemensos bisa menghubungkan mereka dengan marketplace.


“Dengan demikian ini untuk pertama kalinya, dalam sejarah Kemensos menjembatani pemasaran produk KPM dengan marketplace,” katanya. Situs pameranksn.kemensos.go.id telah diresmikan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, sebagai rangkaian puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020.


Selain aplikasi Pameran Virtual Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 2020, Mensos juga meninjau ruang khusus Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sebagaimana diketahui, salah satu arah kebijakan pemulihan kondisi ekonomi sekaligus dalam upaya penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui pemutakhiran kualitas DTKS yang diperluas hingga 60 persen penduduk di tahun 2021 untuk menuju Registrasi Sosial 100 persen tahun 2024.


Pemutakhiran DTKS ini penting untuk penguatan skema pendampingan, layanan terpadu, dan peningkatan ketepatan penargetan program penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021.


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :