Per Bulan Maret, Nilai Bantuan Program Sembako Naik Jadi Rp. 200.000

  • Per Bulan Maret, Nilai Bantuan Program Sembako Naik Jadi Rp. 200.000
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.15.07 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.15.25 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.15.38 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.15.54 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.17.34 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.17.56 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.18.10 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.18.21 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.18.31 PM
  • WhatsApp Image 2020-03-02 at 6.18.45 PM

Penulis :
Adi Nurachman
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Lingga Novianto; Karlina Irsalyana

BENGKULU UTARA (3 Maret 2020) - Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara menyampaikan arahan dari Presiden RI, Joko Widodo bahwa nilai bantuan Program Sembako yang sebelumnya Rp150.000 naik menjadi Rp200.000 selama bulan Maret 2020 hingga Agustus 2020. “Bulan Maret ini, per 1 Maret sampai 31 Agustus, Program Sembako yang dulunya program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), kita naikkan dari Rp150.000 menjadi Rp200.000. Ini bukan saya yang perintahkan tapi Bapak Presiden Jokowi yang perintahkan,” kata Menteri Sosial pada kegiatan Launching Program Sembako di Kabupaten Bengkulu Utara.

Disampaikan oleh Menteri Sosial bahwa pemerintah sangat menyadari situasi ekonomi yang ada terkait dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 (virus corona), oleh karena itu pemerintah menaikkan bantuan Program Sembako selama enam bulan. “Kami menaikkan besaran dari Rp150.000 menjadi Rp200.000 untuk periode enam bulan ini dulu ya. Kalau memang ternyata enam bulan ini ekonomi membaik, kita tidak teruskan. Tapi kalau ternyata ekonomi kita masih mengalami pelambatan akibat dari dampaknya, terus terang virus corona ini, kita akan teruskan,” ujar Menteri Sosial saat ditemui pada kegiatan tersebut.

Melanjutkan hal tersebut, Menteri Sosial mengatakan bahwa tujuan dari kenaikan tersebut adalah menjaga konsumsi rakyat yang berada di lapisan terbawah. “Yang paling utama tujuannya adalah menjaga konsumsi rakyat yang lapisan terbawah agar tidak terlalu terdampak apabila ada perlambatan atau kontraksi di ekonomi kita,” jelas Menteri Sosial.

Dengan adanya kenaikan bantuan tersebut, pemerintah juga berharap bahwa bantuan tersebut dapat menggerakkan ekonomi lokal dengan pembelian bahan pangan Program Sembako menggunakan komoditas lokal. “Kita harapkan juga dari kementerian sosial agar bahan-bahan makanannya itu yang lokal, sehingga juga ada pergerakan ekonomi lokal, jadi kalau misalnya di situ kan saya nambahin daging ayam atau daging ikan, kalau daerah situ adalah penghasil ikan, ya ikan. Kalau misalnya ga ada ikan, di situ ada ayam ya daging ayam, jadi ini sangat kami harapkan supaya istilahnya kearifan lokalnya juga dijalankan,” ucap Menteri Sosial.

Selain itu, Menteri Sosial menjelaskan terkait dengan bisnis model yang dijalankan oleh Kementerian Sosial saat ini, bahwa penanggulangan kemiskinan tidak hanya dengan pemberian bantuan sosial saja namun juga dengan pemberdayaan. “Ini memang menjadi bisnis model kita yang baru, acara-acara seperti ini kita juga mengharapkan adanya simbolik penyerahan-penyerahan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Jadi tidak hanya sekedar bantuan-bantuan sosial saja, tetapi juga seperti yang saya selalu bilang bahwa narasi yang sedang kita bangun ini adalah penanggulangan kemiskinan dengan pemberdayaan, tidak penanggulangan kemiskinan dengan memberi-memberi saja tapi juga harus diberi tapi juga kita berdayakan, sehingga makin lama yang terberdaya lebih banyak yang masih miskin semakin sedikit,” kata Menteri Sosial kembali menjelaskan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung menyampaikan laporan kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Disampaikan bahwa jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupatan Bengkulu Utara sampai tahun 2020 sebanyak 14. 839. Kemudian penerima manfaat Program Sembako di Bengkulu Utara sampai tahun 2020 ini sebanyak 19.433 Bupati bengkulu.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur PFM Wilayah I, AM Asnandar, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Utara, Ketua DPRD Komisi IX, Kadis Sosial Provinsi Bengkulu, Kadis Sosial Kabupaten Bengkulu Utara, serta Perwakilan Bank Mandiri dan BULOG. Peserta yang hadir merupakan KPM yang kurang lebih berjumlah 1.300 orang beserta para pendamping. Terakhir, Menteri Sosial beserta rombongan melakukan kunjungan ke e-warong Rita untuk menyaksikan pencairan bantuan oleh KPM secara langsung.

نشر :