Atasi Masalah Sosial Warga Cilincing Jakarta, Mensos Cek Progres Instalasi Air Bersih dan Mesin Olah Limbah Cangkang Kerang
Penulis :
Tutik Inayati
JAKARTA (22 Desember 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan bantuan Kementerian Sosial untuk atasi masalah sosial di Pesisir Cilincing, Jakarta Utara telah menunjukkan kemajuan.
Untuk itu, Mensos meninjau Instalasi Air Bersih dan Mesin Produksi Bata Hebel dari Cangkang Kerang di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/12).
"Alhamdulillah, (di sini), kita produksi air minum dan air bersih. Kemudian, hasil (sisanya) ditahan bisa untuk digunakan (pembuatan) garam," kata Mensos.
Kementerian Sosial telah berpengalaman bekerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta memberikan bantuan instalasi air bersih atau penyulingan air, seperti di Provinsi Papua, Banten, dan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Bantuan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan yang disalurkan melalui Forum Keserasian Sosial. Adapun, pelaksanaannya dikelola bersama Karang Taruna, Pelopor Perdamaian, SDM PKH, hingga relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Sebelumnya, pada November 2022, Mensos Risma telah melakukan dialog dengan warga Kalibaru tentang permasalahan sosial yang ada.
"Saat itu, saya diundang ke sini oleh Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI). Kemudian, diskusi, termasuk dengan ketua kelompok nelayan. Mereka bercerita kesulitan air bersih," ucap Mensos.
Kemensos juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk ibu-ibu warga Cilincing sebagai respon atas permasalahan yang dialami dalam menghadapi masa sulit saat harga ikan anjlok pada masa panen.
"Memang, kita harus melakukan lebih dari sekedar bantuan sosial, yakni melalui pemberdayaan supaya (masyarakat) lebih sejahtera," kata Mensos.
Dalam kesempatan yang sama, Mensos menyerahkan bantuan, yang terdiri dari bantuan Keserasian Sosial, Rumah Sejahtera Terpadu (RST), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan aksesibilitas penyandang disabilitas, dan bantuan anak Yatim Piatu (YAPI).
Bantuan ATENSI untuk 144 orang berupa Kewirausahaan dan paket sembako senilai Rp308.445.500; bantuan anak YAPI untuk 105 anak dengan total Rp63.000.000 atau Rp600.000/anak.
Optimistis Warga Olah Limbah Cangkang Kerang
Sementara itu, bantuan Mesin Produksi Bata Hebel dari limbah cangkang kerang akan dimanfaatkan warga Kalibaru untuk menambah nilai ekonomi.
Cangkang kerang yang diolah dapat digunakan sebagai pengganti kapur untuk kemudian menjadi bahan baku bata habel.
Sekretaris Karang Taruna Kalibaru, Sutardi, menjelaskan bahwa keberadaan limbah cangkang kerang terbentang di sepanjang pesisir tanggul yang berada pada, setidaknya, 5 RW di Kalibaru.
"Ini merupakan potensi besar di sini. Satu kubik membutuhkan sekitar 200 liter pasir dan 50 liter kulit kerang yang sudah diolah. Ini baru sampling yang kira-kira bisa menghasilkan 110-120 bata, tergantung ukuran," kata Sutardi menjelaskan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pengolahan limbah cangkang kerang masih dalam tahap uji coba. Pihaknya juga membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak laboratorium uji coba kualitas.
"Peran kami, Karang Taruna, kami edukasi warga (terkait pengolahan limbah kerang). Nanti, kita kembalikan ke masyarakat. Next, jika memang berhasil, kita bantu pemasarannya," ucapnya.
Sudarmin (46), salah satu nelayan warga Kalibaru berharap pengolahan limbah kerang ini akan memberikan manfaat ekonomis ke depannya.
"Sebelumnya, kerang yang ditangkap diolah, kulitnya 'kan dibuang aja. Alhamdulillah, mungkin pengolahan kerang ini bisa bermanfaat buat warga di sekitar sini dan nggak jadi limbah," katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :