Penulis :
Humas Balai Rumbai Pekanbaru
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
KAMPAR (25 Agustus 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai “Rumbai” Pekanbaru melakukan respon kasus tindak lanjuti informasi yang disampaikan oleh Achmad, Anggota Komisi VIII DPR RI. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengarahkan untuk melakukan respon cepat terhadap permasalahan keluarga Fendriyansah (51).
Fendriyansah mengalami sesak nafas dan membutuhkan bantuan tabung oksigen. Ia tidak bisa berobat ke rumah sakit karena tidak mempunyai biaya, selama ini tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Disamping itu Fendriyansah memiliki 9 orang anak,
Balai “Rumbai” di Pekanbaru bersama Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru dan Supervisor Sakti Peksos Provinsi Riau berkunjung ke kediaman Fendriyansyah yang rupanya sudah berpindah alamat ke Perumahan Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Berdasarkan hasil rapid asesmen diketahui Fendriyansah memang mengalami sesak nafas, namun dari hasil pemeriksaan terakhir di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru, Fendriyansah yang akrab disapa Bapak Usman dinyatakan negatif infeksi paru-paru dan dokter menyarankan agar tidak perlu berobat ke dokter yang lain dulu mengingat kondisi PPKM level IV di Pekanbaru.
“Saya kesulitan ekonomi sejak pendemi Covid-19 ini. Sebelumnya saya kerja sebagai event organizer di Pekanbaru. Saya mengalami kesulitan ekonomi sejak tidak bekerja, tidak bisa membayar kontrakan namun saya tetap dikasih tinggal disini bersama anak saya yang berjumlah 9 orang. Jadi saya memang betul-betul membutuhkan bantuan. Karena selama ini saya belum pernah mendapat bantuan,” ungkap Fendriyansah.
Kepala Balai “Rumbai” Pekanbaru, Ahmad Subarkah menyampaikan tim respon kasus dihadirkan untuk mengidentifikasi awal apa yang menjadi kebutuhan keluarga Fendriyansyah. Selain mengalami sesak nafas dan kesulitan ekonomi, Fendriyansah tidak terdaftar sebagai penerima PKH dan memiliki 6 orang anak yang membutuhkan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
"Empat anaknya pun tidak bersekolah karena ketiadaan biaya dan ini perlu kita bantu melalui program ATENSI dengan memberikan akses ke Program PKH dan kartu Indonesia Pintar (KIP),” tambah Ahmad Subarkah.
Pada kesempatan ini, Kepala Balai “Rumbai” Pekanbaru menyerahkan bantuan 1 buah tabung oksigen, regulator dengan humidifier, kebutuhan sembako, serta 6 paket nutrisi anak. Upaya berikutnya Balai akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan untuk layanan komprehensif dan multi aktor dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Fendriyansah.
Disamping itu, perlu untuk memberikan akses kepada keluarga Fendriyansyah agar dapat menerima program PKH, Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan merekomendasikan anak-anak Fendriyansyah ke Balai “Rumbai” selama Fendriyansah menjalani perawatan dan pengobatan lanjutan.
"Terimakasih kepada Kementeria Sosial atas respon cepat terhadap kebutuhan yang kami perlukan seperti tabung oksigen, paket sembako dan nutrisi yang diberikan kepada keluarga kami sekarang ini, karena saya sudah minta tolong kesana kesini tapi belum ada juga,” pungkasnya.
Bagikan :