Ditjen PFM Tinjau E-warong dan PSKS untuk Sinergi Program Penanganan Kemiskinan di Kabupaten Bekasi

Ditjen PFM Tinjau E-warong dan PSKS untuk Sinergi Program Penanganan Kemiskinan di Kabupaten Bekasi
Penulis :
UHH Setditjen PFM
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

KABUPATEN BEKASI (19 September 2021) - Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin meninjau elektronik warung gotong royong (E-warong) penyalur Program Sembako serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat (19/09).

Kegiatan dilaksanakan dalam rangka melakukan peninjauan pada kinerja e-Warong dalam melaksanakan Program Sembako serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), berlangsung di beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Tambun Selatan dan Kecamatan Setu.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PFM Asep Sasa Purnama didampingi Pihak Dinas Sosial Kabupaten Bekasi yang diwakili oleh Kasie PFM, Nurlela pada pelaksanaan program penanganan kemiskinan yang dapat berjalan sesuai prinsip 6T (Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tempat Jumlah, Tepat Kualitas, dan Tepat Administrasi). 

Dirjen PFM juga menyampaikan agar E-warong menjual beras dan telur kepada KPM sesuai dengan harga yang sudah di tetapkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten setempat (Kabupaten Bekasi).

Disampaikan pula, dengan terpenuhinya kebutuhan fisik, kebutuhan spiritual, dan kebutuhan sosial bagi para KPM diharapkan para pendamping sosial serta aparat Desa/Kelurahan memiliki kegiatan produktifitas bagi para KPM dan dapat memanfaatkan PSKS guna membangun serta meningkatkan keberfungsian sosial para KPM, selain itu sinergi program antara pemerintah dan dunia usaha dapat mendukung untuk peningkatan potensi yang ada. “saya berharap kedepannya ada kegiatan untuk meningkatkan kemandirian dan potensi KPM serta wadah atau media komunikasi antar KPM guna menumbuh kembangkan keberfungsian sosialnya”, Kata Dirjen PFM.

Pada kegiatan tersebut, dilakukan juga kunjungan ke salah satu KPM Program Sembako yaitu ibu Samih bertempat di Desa Kertarahayu Kecamatan Setu yang mempunyai potensi di bidang usaha pembuatan emping melinjo, dalam usahanya dengan mengolah bahan baku melinjo dengan modal sebesar Rp16.000,-/2kg melinjo akan menghasilkan emping sebesar 1 Kg dengan harga jual Rp50.000,-/kg sehingga mendapatkan keuntungan sebesar Rp34.000,- dengan usaha ibu Samih tersebut mempunyai pemasukan sebesar Rp136.000/minggu atau Rp544.000/bulan. 

Hadir pada kesempatan tersebut diantaranya, Sekretaris Desa Kertarahayu, Empad Mahpudin, Koordinator Daerah Kabupaten Bekasi, Habibie serta perwakilan dari TKSK dan Pendamping Sosial Kecamatan Tambun Selatan dan Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Bagikan :