Hampir 2 Tahun Masa Kepemimpinan, Mensos Tekankan Respon Cepat, Inovasi dan Pengabdian Masyarakat
Penulis :
Indah Octavia Putri
SURABAYA (20 November 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini terus memotivasi para pegawai Kementerian Sosial untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini diungkapkannya saat ditemui di Surabaya bersama para jajarannya, Minggu (20/11).
Selama hampir 2 tahun masa kepemimpinannya, Mensos Risma terus berupaya melakukan perbaikan dalam pelayanan kepada masyarakat. Ia memulainya dengan membentuk karakter sumberdaya manusia yang kuat.
"Karakter yang harus kita bentuk itu karakter individu yang kuat. Karakter sumberdaya yang kuat ini akan menjadi bekal kita menerobos batas, agar kita bisa mudah menggelar karpet merah untuk anak cucu kita," kata Mensos.
Upaya tersebut ditempuh dengan berbagai strategi mulai dari upaya scanning berita kelompok rentan setiap hari dari media sosial maupun media online, hingga membangun sistem pengaduan terpadu dalam bentuk Command Center Kementerian Sosial.
Atas aduan masyarakat baik dari media sosial, media online maupun pengaduan langsung ke Command Center, sebanyak 31 Sentra Terpadu/Sentra milik Kemensos ini yang bergerak merespon sesuai jangkauan wilayah yang telah ditentukan.
Selain strategi respon cepat penanganan masalah sosial, Mensos juga mengarahkan jajarannya untuk selalu berinovasi dalam melakukan penanganan masalah sosial.
Seperti halnya yang dilakukan Mensos saat masih menjabat sebagai Walikota Surabaya. Ia terus mencari berbagai cara agar perputaran ekonomi di daerahnya berjalan dengan baik. Salah satunya dengan mengembangkan potensi wisata untuk menarik pengunjung ke Surabaya.
Inovasi Jembatan Surabaya yang masuk kategori 10 jembatan terindah di dunia merupakan wujud nyata inovasi. Kehadiran para pengunjung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hotel dan restoran ramai sehingga kesejahteraan karyawan meningkat.
"Jadi kita bisa berinovasi untuk menghidupkan ekonomi daerah. Begitu juga inovasi Kemensos, tentu akan bisa membantu masyarakat rentan bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tuturnya.
Inovasi pengembangan alat bantu aksesibilitas bagi penyandang disabilitas ini menjadi jawaban dari tantangan penanganan masalah sosial sekaligus model pemberdayaan masyarakat rentan. Inovasi Kursi Roda Adaptif, Kursi Roda Multifungsi, Kursi Roda Elektrik, Kursi Roda Cerebral Palsy, Tongkat Penuntun Adapatif dan Sensor Air yang melibatkan penyandang disabilitas dalam perakitannya jadi contoh upaya pemberdayaan.
Semua upaya Kemensos ini muaranya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya kelompok rentan seperti anak, lansia, penyandang disabilitas serta korban bencana dan kedaruratan.
"Saya berharap, kita bisa bermanfaat bagi semua. Semoga segala bentuk pengabdian kita ini juga bisa menjadikan kita banyak didoakan orang. Saat kita meninggal dunia, kita tetap dikenang dan doa dari orang-orang yang akan membantu kita kelak," tutupnya.
Respon cepat Kemensos terhadap permasalahan sosial mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Baru-baru ini, Kementerian Desa dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, menganugerahkan penghargaan kepada Mensos atas langkah cepat dan komitmen kuat mempercepat pembangunan di kawasan 3T.
Tidak butuh waktu lama pasca Mensos Risma menjabat, Kemensos mendapatkan berbagai penghargaan dalam peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial. Berbagai survei juga menempatkan Kemensos sebagai instansi pemerintah dengan kinerja terbaik.
Beberapa penghargaan tersebut diantaranya Kemensos memiliki kinerja yang paling memuaskan masyarakat dibanding kementerian lainnya menurut hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO). Selain itu, Mensos menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya paling dianggap baik berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI).
Kemensos juga berhasil meraih penghargaan kepatuhan standar pelayanan publik dari Ombudsman RI, dengan predikat kepatuhan tinggi.
Selama hampir 2 tahun masa kepemimpinannya, Mensos Risma terus berupaya melakukan perbaikan dalam pelayanan kepada masyarakat. Ia memulainya dengan membentuk karakter sumberdaya manusia yang kuat.
"Karakter yang harus kita bentuk itu karakter individu yang kuat. Karakter sumberdaya yang kuat ini akan menjadi bekal kita menerobos batas, agar kita bisa mudah menggelar karpet merah untuk anak cucu kita," kata Mensos.
Upaya tersebut ditempuh dengan berbagai strategi mulai dari upaya scanning berita kelompok rentan setiap hari dari media sosial maupun media online, hingga membangun sistem pengaduan terpadu dalam bentuk Command Center Kementerian Sosial.
Atas aduan masyarakat baik dari media sosial, media online maupun pengaduan langsung ke Command Center, sebanyak 31 Sentra Terpadu/Sentra milik Kemensos ini yang bergerak merespon sesuai jangkauan wilayah yang telah ditentukan.
Selain strategi respon cepat penanganan masalah sosial, Mensos juga mengarahkan jajarannya untuk selalu berinovasi dalam melakukan penanganan masalah sosial.
Seperti halnya yang dilakukan Mensos saat masih menjabat sebagai Walikota Surabaya. Ia terus mencari berbagai cara agar perputaran ekonomi di daerahnya berjalan dengan baik. Salah satunya dengan mengembangkan potensi wisata untuk menarik pengunjung ke Surabaya.
Inovasi Jembatan Surabaya yang masuk kategori 10 jembatan terindah di dunia merupakan wujud nyata inovasi. Kehadiran para pengunjung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hotel dan restoran ramai sehingga kesejahteraan karyawan meningkat.
"Jadi kita bisa berinovasi untuk menghidupkan ekonomi daerah. Begitu juga inovasi Kemensos, tentu akan bisa membantu masyarakat rentan bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tuturnya.
Inovasi pengembangan alat bantu aksesibilitas bagi penyandang disabilitas ini menjadi jawaban dari tantangan penanganan masalah sosial sekaligus model pemberdayaan masyarakat rentan. Inovasi Kursi Roda Adaptif, Kursi Roda Multifungsi, Kursi Roda Elektrik, Kursi Roda Cerebral Palsy, Tongkat Penuntun Adapatif dan Sensor Air yang melibatkan penyandang disabilitas dalam perakitannya jadi contoh upaya pemberdayaan.
Semua upaya Kemensos ini muaranya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya kelompok rentan seperti anak, lansia, penyandang disabilitas serta korban bencana dan kedaruratan.
"Saya berharap, kita bisa bermanfaat bagi semua. Semoga segala bentuk pengabdian kita ini juga bisa menjadikan kita banyak didoakan orang. Saat kita meninggal dunia, kita tetap dikenang dan doa dari orang-orang yang akan membantu kita kelak," tutupnya.
Respon cepat Kemensos terhadap permasalahan sosial mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Baru-baru ini, Kementerian Desa dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, menganugerahkan penghargaan kepada Mensos atas langkah cepat dan komitmen kuat mempercepat pembangunan di kawasan 3T.
Tidak butuh waktu lama pasca Mensos Risma menjabat, Kemensos mendapatkan berbagai penghargaan dalam peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial. Berbagai survei juga menempatkan Kemensos sebagai instansi pemerintah dengan kinerja terbaik.
Beberapa penghargaan tersebut diantaranya Kemensos memiliki kinerja yang paling memuaskan masyarakat dibanding kementerian lainnya menurut hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO). Selain itu, Mensos menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya paling dianggap baik berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI).
Kemensos juga berhasil meraih penghargaan kepatuhan standar pelayanan publik dari Ombudsman RI, dengan predikat kepatuhan tinggi.
Bagikan :