Anggota Komisi VIII DPR RI, Alit Kelakan Pantau Penyaluran Bansos

  • Anggota Komisi VIII DPR RI, Alit Kelakan Pantau Penyaluran Bansos
  • IMG-20220308-WA0003
  • IMG-20220308-WA0006
  • IMG-20220308-WA0005

Penulis :
Humas Balai Mahatmiya Bali
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

TABANAN (07 Maret 2022) – Komisi VIII DPR RI diwakili oleh IGN Kesuma Alit Kelakan melaksanakan kunjungan kerja dan monitoring/evaluasi terpadu terhadap program Bantuan ATENSI, PKH dan BPNT di Kab. Tabanan, bertempat di Balai Mahatmiya Bali.  Upaya ini dimaksudkan untuk memastikan agar penyaluran bantuan sosial dapat tepat waktu dan tepat sasaran. 

Disamping itu juga untuk dapat memotret isu-isu penyaluran bansos yang terjadi untuk kemudian dapat dicari solusi yang efektif dalam mendorong percepatan penyaluran bansos.

Adapun jumlah bantuan yang diserahkan secara simbolis pada kegiatan ini sebanyak Rp. 5.485.100.000,- yang terdiri dari bantuan ATENSI bagi Yatim Piatu, bantuan PKH dan BPNT. 

Tak sampai di situ, IGN Kesuma Alit Kelakan juga memantau secara langsung penarikan uang berupa tabungan bagi anak yatim piatu korban Covid-19, dengan harapan penerima manfaat dan keluarga benar-benar dapat mengakses program bantuan dari pemerintah.

"Penyaluran bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah senantiasa akan kami pantau hingga diterima oleh yang berhak, seperti contohnya tabungan bagi anak korban Covid-19," jelas Kelakan.

Turut hadir Kepala Balai Mahatmiya Bali, Sri Wibowo dan Kepala Dinas Sosial P3A Kab. Tabanan, I Nyoman Gde Gunawan dalam penyerahan bantuan secara simbolis dari Kementerian Sosial RI kepada penerima manfaat dan keluarga penerima manfaat.

Dalam kesempatan ini juga Kepala Balai Mahatmiya menyampaikan terkait bantuan sosial yang diberikan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Harapannya Balai Mahatmiya dapat berkolaborasi dengan Dinas Sosial untuk merespon beberapa persoalan yang dialami masyarakat kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, anak, lanjut usia, korban penyalahgunaan napza, tuna sosial dan korban perdagangan orang.

"Sinergi yang dibangun antar instansi akan memaksimalkan dalam penanganan permasalahan sosial yang ada di sekitar kita. Hal ini akan mempercepat gerak langkah kita dalam merespon suatu kasus di masyarakat," terang Wibowo.

Dari puluhan penerima manfaat, Kadek Bagas Cendikia Dharma, siswa kelas 2 SD penerima tabungan mengungkapkan sangat terbantu atas bantuan ini. "Uang ini bisa saya pakai untuk beli buku gambar dan pensil mewarnai", ungkapnya dengan wajah berseri-seri.
Bagikan :