Penulis :
Humas Balai "Mahatmiya" Bali
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
TABANAN (20 Mei 2020) - Pandemi COVID-19 telah membuat daya beli masyarakat menurun drastis. Kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan banyak terjadi di berbagai daerah. Tidak terkecuali seperti di Bali yang selama ini mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata, juga terkena dampak dari situasi ini. Penurunan kunjungan wisatawan sangat berpengaruh terhadap pendapatan pelaku pariwisata.
Atas dasar tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Netra "Mahatmiya" Bali melakukan monitoring pada penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap ketiga. Untuk wilayah Tabanan, penyaluran BST periode pertama dibagi menjadi beberapa tahap setelah sebelumnya telah dilakukan penyaluran BST tahap pertama dan kedua melalui BRI dan BNI.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor POS Regional Tabanan, hari ini disalurkan 470 BST kepada Keluarga Penerima Bantuan di Desa Dajan Peken dan Desa Gubug, Kecamatan Tabanan.
Salah satu penerima BST, Kadek Agus Mahda Susila, yang dulu bekerja di salah satu hotel di daerah Legian, Kuta merasa terbantu dengan adanya bansos tunai ini. "Bansos tunai ini sangat membantu bagi kami yang bekerja di sektor pariwisata yang telah dirumahkan dan sudah tidak mendapatkan uang lagi dari perusahaan," ujarnya.
Dari pantauan di lapangan, kegiatan penyaluran berjalan lancar dan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh I Nyoman Sukantra. Ia menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan pemerintah disaat kondisi sulit seperti ini. " Saya senang sekali dapat bantuan ini. Mungkin sebelum kondisi tenang, saya masih bisa dapat lagi," pungkas Sukantra.
نشر :