Penulis :
Humas Balai "Alyatama" Jambi
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Dewi Purbaningrum; Karlina Irsalyana
JAMBI (27 Agustus 2020) - Anak merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memerlukan perlindungan serta dukungan selama masa perkembangan dan pertumbuhan. Peran keluarga dalam proses tersebut menjadi salah satu kunci agar anak dapat menjalankan peran dan kapabilitas sosial di lingkungannya.
Guna menjawab tuntuntan tersebut, Balai Anak “Alyatama” sebagai salah satu UPT milik Kementerian Sosial RI menyelenggarakan kegiatan Penguatan Anak dan Keluarga. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan bagi orangtua, dan Lapangan Futsal bagi seluruh penerima manfaat.
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Seksi Layanan dan Rehabilitasi Sosial, Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial, pekerja sosial, pembina mental, perawat dan 10 orang perwakilan keluarga penerima manfaat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar keluarga dari masing-masing penerima manfaat dapat berperan secara penuh dalam peningkatan kapasitas anak setelah anak berhasil menamatkan masa rehabilitasi sosial di balai.
Keluarga dari penerima manfaat berkesempatan mendapatkan penguatan melalui ceramah dan dialog interaktif bersama narasumber yaitu Kepala Seksi Layanan dan Rehabilitasi Sosial, Nurhasanah Seprianita, Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial, Lifyarman, serta psikolog klinis balai, Dessy Pramudyani. Tema yang digaungkan pada kegiatan ini yaitu “Mewujudkan Anak Sejahtera Impian Keluarga”.
Nurhasanah dalam kata sambutannya menuturkan rasa terima kasih atas kedatangan keluarga dan menginginkan agar keluarga dapat berperan penuh setelah penerima manfaat kembali ke keluarga.
“Mulai sekarang kita perlu untuk memupuk kelekatan, komunikasi, dan hubungan yang lebih erat dengan anak-anak kita. Agar kelak mereka memahami bahwa keluargalah tempat mereka dapat bertumbuh kembang dengan baik,” tambah Nurhansanah.
Dessy Pramudyani dalam paparan materi berjudul “Menjadi Orang Tua Inspiratif” menjelaskan kepada keluarga penerima manfaat bahwa anak akan selalu mengikuti gerak-gerik yang ditampilkan oleh orang dewasa di sekitarnya. Dessy juga menekankan agar keluarga selalu mencontohkan hal-hal baik yang telah ditanamkan kepada penerima manfaat selama di balai setelah kembali ke keluarga.
“Anak bisa saja mengadopsi perilaku maladaptif saat berada di luar rumah meskipun orangtua tidak pernah mengajarkan hal tersebut. Saat hal ini terjadi, orangtua harus bisa menjelaskan sisi negatif atau positif dari hal yang dilakukan oleh anak karena anak belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” tutur Dessy.
Sasaran dari kegiatan ini bukan hanya keluarga dari penerima manfaat melainkan juga penerima manfaat Balai Anak “Alyatama”. Seluruh penerima manfaat didampingi oleh pekerja sosial saat mengikuti berbagai permainan dengan membentuk tiga tim. Adapun permainan yang diselenggarakan yaitu Stacko Uno, Estafet Handuk, Banana Hoola Hop, dan berbagai permainan ketangkasan lainnya.
نشر :