Penulis :
Humas BRS Watunas "Mulya Jaya" Jakarta
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
BEKASI (1 Mei 2020) - Balai "Mulya Jaya" menyalurkan bantuan modal usaha kepada salah satu Penerima Manfaat (PM) berinisal K asal Kabupaten Bekasi. K telah selesai menjalani rehabilitasi sosial didalam balai dan telah dilakukan pemutusan kontrak layanan (terminasi) kepada keluarga pada akhir Maret 2020.
Dalam kegiatan ini, Pekerja Sosial yang bertugas dalam penyaluran, Aida Fitriani berkordinasi dengan Kepala Seksi Tuna Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Titin Supriyatin.
Titin menyampaikan terima kasih kepada Balai "Mulya Jaya" yang telah memberikan bantuan modal usaha kepada salah satu warganya yang mengalami kesulitan ekonomi yang terdampak COVID-19.
"Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemensos, dalam hal ini Balai "Mulya Jaya" yang telah memberikan bantuan sosial kepada salah satu warga kami. Selanjutnya kami yang akan memonitoring usaha K ini. Semoga usahanya maju dan berkembang" ujar Titin.
K sebelumnya ialah salah satu PM korban perdagangan orang (KPO) . Ia adalah korban penipuan seorang mucikari yang menjanjikan sebuah pekerjaan, namun kenyataannya ia harus dieksploitasi secara seksual. Menjadi seorang KPO, K mengalami trauma psikologis, merasa sedih, putus asa dan kehilangan rasa percaya diri. Namun setelah menjalani program rehabilitasi sosial di Balai "Mulya Jaya", kondisi trauma perahan mulai hilang, kini ia merasa optimis dan percaya diri untuk melanjutkan kehidupannya.
Setelah itu, K mengajukan proposal bantuan sosial modal usaha Warung Sembako dengan nominal Rp. 5.000.000. Bantuan ini kemudian langsung dibelanjakan sesuai rincian kebutuhan yang diajukan pada proposal. Kebutuhan tersebut terdiri dari beras, gula, minyak, telur, sabun, sampo, air mineral, kopi, rokok, penyedap rasa, garam, dan lain-lain untuk dijadikannya usaha Warung Sembako.
Saat di rumah K, Aida melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 kepada keluarga. Dalam kegiatan usahanya, K harus tetap mengikuti protokol kesehatan seperti selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak dengan pembeli dan menggunakan masker.
K dan keluarga sangat menyambut baik dengan adanya penyaluran bantuan modal usaha di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Ini ibarat dikasih air di saat kita lagi dahaga bu. Mau usaha ga punya modal, mau kerja, perusahaan aja lagi pada ngurangin karyawannya. Alhamdulillah ini bisa menyambung hidup. Apalagi usaha sembako kan emang dibutuhkan warga dan dibolehkan juga oleh pemerintah," kata K.
Dengan disalurkannya bantuan sosial modal usaha ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik bagi K dalam memulai usaha dan hidup baru sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarganya.
نشر :