Penulis :
Humas Balai Rumbai Pekanbaru
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
PADANG PARIAMAN (1 Oktober 2021) - Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Padang Pariaman (29/9), khususnya lokasi Korong Keramat Jaya dan Korong Tanah Taban Nagari Pasia Laweh, mengakibatkan pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.
Angin kencang yang terjadi di Makam Syekh Burhanudin Ulakan, Korong Keramat Jaya menyebabkan pohon tumbang. Kejadian ini merusak 23 kios warga, 1 orang pengunjung meninggal dunia a.n Jaminar, perempuan (50 Thn), 1 orang patah tulang, dan 2 orang lainnya luka ringan.
Sementara itu, banjir yang terjadi di Korong Tanah Taban Nagari Pasia Laweh Kec. Lubuk Alung Kab. Padang Pariaman menyebabkan longsor Rabu malam sekitar pukul 19.00. Akibat longsor tersebut 2 rumah rusak berat, 1 rumah rusak di bagian dapur, 7 jiwa meninggal dunia, 1 orang luka-luka, dan 12 keluarga terdampak banjir. Seluruh korban sudah berhasil dievakuasi oleh warga dan jenazah saat ini dalam proses kremasi.
Korban jiwa merupakan 2 keluarga yang tinggal di 1 rumah terdiri dari 4 orang dewasa dan 3 anak-anak. Ketujuh korban meninggal yaitu Andi Karba (46), Yernis Gowasa (43), Esnimar (19), Pianus Nduru (25), Aldi Firman Nduru (12), Wita Sriwahyuni Ndururu (8), dan Putri Nathasya Ndururu (6). Selain itu, 1 orang dengan kondisi patah tulang a.n Yuwita (41) telah dibawa ke Rumah Sakit dan dioperasi.
Sesuai arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Kamis siang (30/9) Balai "Rumbai" di Pekanbaru menurunkan tim respon kedaruratan berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman, BPDB Kabupaten Padang Pariaman, Tagana Kabupaten Padang Pariaman, dan Pendamping Rehabilitasi Sosial Kemensos RI untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) serta bantuan kepada keluarga korban terdampak banjir dan longsor.
Berdasarkan identifikasi tim di lapangan, keluarga korban meninggal membutuhkan santunan, pemenuhan kebutuhan pokok dan perlengkapan sehari-hari bagi korban terdampak banjir, serta diperlukan dukungan psikososial untuk mengurangi dampak trauma.
Alm. Jaminar meninggalkan keluarga dan berada di Batu Mangaum Kecamatan Sungai Geringging. Alm. Pianus Ndruru meninggalkan 1 istri a.n Yusimalai Laia.
Sementara itu Alm. Andi Karba meninggalkan 1 anak a.n Kesayangan Ndruru yang selamat dari bencana karena sedang tinggal di Kota Padang, menempuh pendidikan teknik komputer di Universitas Putra Indonesia. Saat ini sudah berada di Padang Pariaman dan tinggal di rumah seorang pendeta.
Balai "Rumbai" di Pekanbaru memberikan layanan dukungan psikososial, penguatan, dan motivasi berupa psychological first aid kepada Kesayangan Nduru yang bertujuan untuk trauma healing dan meringankan beban psikologis mengingat seluruh keluarga meninggal dalam bencana banjir dan tanah longsor tersebut.
Ditemui di rumah pendeta yang beralamat di Jl. Talao Mundam Ketaping, Kesayangan Ndruru menceritakan dengan haru kronologis yang ia ketahui, "Malam itu (Rabu, 29/9) aku dengar kabar ada keluarga yang terkena bencana longsor di Tanah Taban. Dalam hati shock karena siapa lagi karena kami yang tinggal di lereng bukitnya. Sekitar jam 10 malam dapat kabar dari teman yang tinggal di situ, katanya tidak usah pulang nanti besok pagi saja. Dari situ saya telepon paman dan diberitahu kejadiannya, diminta pulang besok pagi karena Bapak pun sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Kepala Balai, Ahmad Subarkah, menyampaikan "Kami dari UPT Kementerian Sosial RI di Pekanbaru dengan adanya kabar duka yang menelan korban jiwa keluarga Kesayangan Ndruru, atas nama Kementerian Sosial RI mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, dan bapak ibu saudara-saudara ditempatkan di tempat yang terbaik. Yang penting mas ndruru tetap tabah, tetap semangat karena bagaimanapun harus meneruskan cita-cita keluarga untuk diwujudkan dan sukses dalam berkarir nantinya."
Untuk membantu meringankan kebutuhan sehari-hari, Balai "Rumbai" di Pekanbaru menyalurkan 14 paket bantuan sembako, 12 paket family kits (berupa kasur matras, bantal, dan selimut), serta 10 paket baby kits untuk korban terdampak banjir di Korong Tanah Taban sebagai bentuk tali kasih. Beberapa merupakan kelompok rentan. Terdapat 6 orang lanjut usia dan 10 balita.
Salah satu korban terdampak banjir, Asmiati, berterimakasih kepada Kementerian Sosial RI melalui Balai "Rumbai" Pekanbaru atas bantuan sembako dan family kits yang diberikan, "Terimakasih kepada Bapak Ibu semua dari Kementerian Sosial bantuannya, mudah-mudahan rezekinya lancar," ujar Asmiati memberikan doa.
Ibu Bupati Kabupaten Padang Pariaman, Yusrita, didampingi Kepala BPBD, Budi M., yang turut hadir di lokasi bencana menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Terimakasih Kementerian Sosial sudah membantu meringankan dan memberikan penguatan kepada warga kami."
نشر :