Bangun Relasi dari Medsos, Hingga Kemampuan Inter dan Intrapersonal
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (26 Juni 2021) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat menjadi narasumber pada Webinar Gawat Darurat Bangun Relasi: Belajar Membangun Hubungan Baik dan Mengelola Relasi Sejak Mahasiswa. Pada pemaparannya, Harry menjelaskan pentingnya membangun relasi mulai dari media sosial hingga mengasah kemampuan intrapersonal dan interpersonal.
Webinar yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) ini bertujuan untuk memberi pengetahuan bagaimana berteman yang baik dan mengembangkan relasi hingga ke dunia kerja.
Berangkat dari analisis populasi di Indonesia menurut data Sensus Penduduk Tahun 2020 bahwa Indonesia didominasi oleh 25,87% penduduk Generasi Milenial (generasi kelahiran tahun 1981-1994) dan 27,94% Gen Z (generasi kelahiran tahun 1997-2012), hal ini memberi pengaruh terhadap kemajuan masa depan bangsa Indonesia. "Begitu besar harapan kita kepada Generasi Milenial dan Gen Z ini yang dalam waktu dekat akan menggantikan kepemimpinan di berbagai bidang pekerjaan. Untuk itu penting bagi kita semua untuk membangun relasi," ungkap Harry.
Harry menyebutkan bahwa media yang dapat membangun relasi terdiri dari komunikasi secara langsung, melalui perantara media sosial dan menggunakan media telekomunikasi. Dalam situasi Pandemi Covid-19, media yang efektif untuk menjalin relasi, bekerja dan belajar adalah media sosial dan telekomunikasi.
Hal yang sama disampaikan oleh narasumber yang merupakan salah satu Dosen Komunikasi di UAI, Destriana.
"Jadi untuk membangun relasi di masa pandemi dan zaman teknologi yaitu dengan masuk ke komunitas baru, virtual meet up, sehingga dapat teman baru dan bisa memenangkan hatinya," kata Destriana.
Destriana juga mengungkapkan bahwa dalam membangun relasi, perlu mengidentifikasi target lingkungan terlebih dahulu. Mulai dari melakukan observasi target, dapatkan inspirasi poin yang akan dibahas dengan target dan jangan remehkan hal detail dalam sebuah relasi.
Selanjutnya, Harry menyampaikan bahwa pertemanan bisa menjadi awal mula membangun relasi. Pertemanan bisa melangkah ke hal yang lebih serius, seperti persahabatan, percintaan, pernikahan bahkan yang hal negatif perlu diwapadai adalah toxic friendship, yaitu pertemanan yang menghasilkan pengaruh negatif yang menyebabkan pembunuhan dan permusuhan.
Dalam membangun relasi, lanjut Harry, ada kaitannya dengan kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Kemampuan intrapersonal yaitu keterampilan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal, sedangkan kemampuan interpersonal adalah keterampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain dalam pengembangan kerja secara optimal.
Menjadi pendengar yang baik juga menjadi hal penting dalam membangun relasi, tidak mendominasi sebuah percakapan. Selain itu, gestur juga menjadi faktor pendukung dalam membangun relasi.
Tidak kalah penting, Harry menyebutkan ada 10 softskill dalam membangun relasi, yaitu etika kerja, berorientasi tujuan dan kerjasama tim, komunikasi prima, fleksibel dan mudah beradaptasi, berfikir positif, percaya diri, bekerja baik dalam tekanan, motivasi diri, leadership dan dapat diandalkan.
Harry berharap softskill ini bisa diterapkan oleh para generasi milenial maupun gen Z dalam dunia kerja. Motivasi diri yang kuat juga bisa melahirkan orang-orang dengan jiwa kepemimpinan.
Webinar ini dihadiri oleh 129 peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan pekerja di bidang pemerintahan maupun swasta.
نشر :