Berdayakan Penerima Manfaat, Balai Kemensos Tangkap Peluang Bisnis Kerajinan di Masa Pandemi
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (17 April 2021) – Kementerian Sosial bersama Pahlawan Ekonomi Surabaya kali ini membahas tentang trend mengenai Peluang Bisnis Kerajinan di Masa Pandemi Covid-19. Webinar yang diikuti oleh Balai-balai dari Kemensos dan para pelaku usaha melalui zoom meeting dan facebook live ini dibuka secara langsung oleh Staf Khusus Menteri Sosial, Luhur Budijarso selaku Steering Committee Pahlawan Ekonomi.
Selama masa pandemi ini bisnis kerajinan mulai menemukan momentumnya, karena ada dua hal yang menarik untuk dicermati. "Pertama, ada trend orang bekerja dari rumah dan itu dengan sendirinya menimbulkan kebutuhan yang cukup besar untuk hal-hal pernak-pernik unik yang berkaitan dengan bekerja di rumah. Mulai dari peralatan sederhana seperti tempat penyangga handphone, sampai ke pengharum ruangan seperti lilin aroma terapi. Kedua, tentu yang menyangkut dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang sifatnya personal, seperti masker dengan semua pernak perniknya kerajinannya" tutur Luhur.
Tidak hanya hal yang berkaitan dengan APD dan masker, trend baru yang menarik menjelang Ramadhan ini yaitu bisnis parsel, dan kebutuhan penyertanya, seperti pengemasan barang supaya terlihat lebih manis. "Jadi, hantaran-hantaran lebaran juga menjadi momentum ketiga yang menarik." tambah Luhur.
Siti Retnani selaku Coordinator Klaster Creative Industry Intermediate dan Katarina dari Griya Rina yang hadir sebagai narasumber pada webinar kali ini berbagi pengalaman dalam menjalani bisnis kerajinan dan peluang apa saja yang bisa didapatkan di masa pandemi. Diawal pandemi Rina bercerita bahwa dirinya telah memelihara ayam, ikan lele, ikan mujair dan udang lobster. "Karena kalau kita nggak keluar, kita bisa stres. Kita menstabilkan antara yang ada di rumah, tetap harus bekerja terus, dan juga tetap harus merasa senang," jelas Rina.
Selain itu, saat ini ecoprint menjadi salah satu peluang bisnis kerajinan dan menjadi trend. Ecoprint menampilkan gaya hidup ramah lingkungan, inovasi kebutuhan aktualisasi dan potensi dipersiapkan seiring dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam. Hal ini sudah dilakukan oleh Penerima Manfaat di Balai Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi milik Kementerian Sosial RI yang memberikan layanan kepada lanjut usia serta terus mengembangkan inovasi kualitas layanan Asistensi Rehabiliasi Sosial (ATENSI).
Selain Rina, Siti Retnani juga berkesempatan untuk membagikan pengalaman selama pandemi. "Kalau saya selama pandemi, Alhamdulillah kita yang kirim ke Inggris tidak pernah berhenti setiap bulan. Karena itu tempat penyimpanan abu jenazah, pesanan-pesanan itu terus masih ada. Saya kan jualan yang dikemas, daun yang dikemas, kulit jagung yang dikemas, itu masih banyak didatangi sampai sekarang" jelas Retnani.
Momentum bulan Ramadhan dan Lebaran ini, Siti Retnani juga membuat kotak bagi para pelaku usaha katering. "Misalnya kotaknya diminta dari kertas atau batik ya saya layani semua, nanti desain kadang-kadang saya memberi masukan, misal bentuknya seperti tas atau seperti piramid, saya pasti kasih masukan itu. Selain pengusaha katering, juga untuk yang parsel-parsel." kata Retnani.
Berbagai bentuk bisnis yang trend ini tentunya harus didukung dari sisi artistik maupun kualitas produknya. Kualitas menjadi hal utama dalam pemilihan produk oleh pelanggan. Meskipun mahal, produk akan tetap dicari bila sebanding dengan kualitasnya. "Mungkin kalau handycraft ini strateginya bisa kadang-kadang berlawanan dengan yang umum, modelnya mungkin beranilah disaat semua orang takut, atau sebaliknya takutlah disaat semua orang berani." kata Doddi Madya Judanto, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin.
Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi sebuah gelombang bersama diseluruh Indonesia dan menjadi fokus andalan untuk kebangkitan Indonesia. "Peluang itu ada, apa lagi kita bertemu dengan momentum lebaran. Insyaa Allah nanti bisa membaik, karena kita sudah punya modal, modal bukan uangnya, tapi modal keterampilannya, modal kejelian melihat peluang, modal kemauan untuk berusaha dan kemauan untuk belajar." Tegasnya.
Webinar ini diikuti oleh Kepala Balai, pegawai dan penerima manfaat di Balai-balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos RI, serta para Pelaku Usaha yang sedang belajar mendapatkan peluang bisnis kerajinan untuk tetap bertahan di masa pandemi ini.
نشر :