Penulis :
Ria Desy S
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana
TABANAN, BALI (17 November 2019) - Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara menyapa dan berdialog dengan ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, baru-baru ini.
Suasana penuh kehangatan, akrab tak berjarak, dan diselingi candaan Mensos membuat penerima bansos tertawa sepanjang acara.
Dalam pertemuan yang berlangsung di halaman Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya, Tabanan ini Mensos bertatap muka dengan 300 penerima bansos.
Menteri mengawali pertemuan dengan mengundang 10 penerima bansos untuk maju ke depan panggung dan ditanya satu per satu pengetahuan tentang bansos PKH dan BPNT.
"Ibu sudah sejak kapan menjadi penerima bansos PKH? Coba saya kasih pertanyaan yang gampang ya, apa singkatan dari KPM?" tanya Mensos.
Bukannya menjawab pertanyaan, tingkah lucu penerima PKH saat mendapat pertanyaan Mensos justru mengocok perut seluruh peserta yang hadir dan menyaksikan.
Berikutnya, saat KPM PKH bernama Ibu Ayu giliran dipanggil ke atas panggung, tawa ibu-ibu kembali meledak.
"Saya mau tanya singkatannya BPNT apa?" tanya Menteri Ari. Ibu tersebut malah senyum-senyum sambil melirik ke backdrop panggung yang tertulis kepanjangan BPNT.
Seketika Mensos dan hadirin tertawa dengan tingkah polah KPM PKH tersebut. Pertanyaan akhirnya berhasil dijawab dan setiap ibu-ibu yang maju ke depan panggung mendapat hadiah uang elektronik berupa Tap Cash BNI senilai Rp 250 ribu.
Pada bagian berikutnya, Mensos juga menanyakan tentang berapa jumlah bansos yang diterima, lalu meninjau proses pencairan bansos, serta berdialog dengan penerima bansos yang hari itu memamerkan produk usaha jualannya.
"Saya ingin membawa suasana yang riang gembira saat bertemu penerima bansos. Dengan hati yang gembira, mereka secara tidak langsung menjadi berani bercerita tentang keluarga mereka, tentang bansos yang diterima, dan pemahaman mereka terhadap program pemerintah ini," kata Menteri.
Dengan bertanya langsung kepada KPM PKH, lanjutnya, Menteri bisa secara langsung mengetahui kondisi di lapangan. Sekaligus juga melaksanakan arahan Presiden yakni memastikan bansos diterima rakyat dan penggunaannya untuk keperluan yang produktif.
Untuk diketahui, bansos PKH dan BPNT Tahun 2019 yang disalurkan untuk Provinsi Bali senilai Rp 439.900.550.000. Khusus untuk bansos PKH dan BPNT tahap IV Tahun 2019, Kabupaten Tabanan menerima sebanyak Rp 24.575.715.000.
Realisasi penyaluran Bantuan Sosial PKH Tahap IV maupun BPNT sebesar 99% dan mayoritas KPM telah mencairkan bantuannya.
Peserta yang hadir dalam pertemuan dengan Mensos adalah 300 orang penerima bansos dari Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, serta SDM Pendamping PKH, APD PKH dari Kabupaten Tabanan.
Dalam pertemuan ini juga dihadirkan KPM PKH graduasi mandiri dan anak PKH berprestasi di bidang pendidikan dan olahraga masing-masing sebanyak tiga orang. Sebagai apresiasi kepada anak berprestasi, Bank BNI telah menyiapkan tabungan pelajar masing-masing senilai Rp 1.000.000.
Ketiga anak-anak berprestasi tersebut adalah Gusti Made Ady Darma Yasa yang berprestasi bidang olahraga sepeda, Ni Luh Ketut Putri Nila Kusuma berprestasi di bidang olahraga Pentangue Tingkat Provinsi Bali dan Sopya Rachma Cyntia Dewi memiliki prestasi bidang membaca Al-Qur'an Tingkat Provinsi Bali.
نشر :