Penulis :
Humas BRSPDF "Wirajaya" Makassar
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana
MAKASSAR (24 Oktober 2019) - Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) "Wirajaya" di Makassar bekerjasama dengan Pergerakan Difabel Indonesia Untuk Kesetaraan (PERDIK) Sulawesi Selatan menggagas Program Desa Inklusi.
Syaiful Samad selaku Kepala BRSPDF "Wirajaya" Makasar menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Desa Inklusi, ada beberapa tahapan yang dipersiapkan. Salah satunya melalui kegiatan Temu Stakeholder yakni melaksanakan kegiatan Temu Stakeholder Menuju Penguatan Desa Inklusi, setelah sebelumnya dilakukan pendataan dan pemetaan terkait variabel-variabel pendukungnya.
Lokasi yang dipilih untuk kegiatan adalah Desa Kambuno Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Dipilihnya Kambuno sebagai lokus Desa Inklusi, tentu tidak terlepas dari beberapa pertimbangan, diantaranya adanya keseriusan dan perhatian dari Pemerintah Desa setempat yang sangat peduli dalam memperjuangkan hak-hak dasar warganya yang mengalami kedisabilitasan.
"Kepedulian Desa Kambuno harus direspon dan didukung agar apa yang menjadi impiannya dalam memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas bisa terwujud," kata Syaiful Samad.
Selanjutnya, Syaiful Samad menyampaikan bahwa mewujudkan Desa Inklusi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan di luar Balai, baik pada aspek pemberian Terapi, Family Support, termasuk pemberian layanan Dukungan Teknis berupa penyusunan regulasi dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, khususnya dari kader-kader Desa untuk mewujudkan Program Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas (Progres PD).
Pada kesempatan ini, Kepala Desa Kambuno Syahrullah di hadapan Kepala Bidang Rehsos Dinas Sosial Kabupaten Bulukumba Sudirman menyambut baik dan memberi apresiasi kepada Kemensos dalam hal ini BRSPDF "Wirajaya" dan bahkan siap mensupport terwujudnya Desa Inklusi di wilayah kerjanya.
نشر :