Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
BREBES (11 Agusuts 2023) - Waktu masih menunjukkan pukul 07.16 WIB, namun Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jaya Bersama sudah sibuk menyiapkan puluhan nasi kotak yang akan diantarkan oleh dua kurir ke dua arah berbeda, utara dan selatan, menggunakan sepeda motor.
Di dapur berukuran 10x7 meter persegi itu, sejak awal Agustus lalu setiap pagi sudah memasak dan mengemas 96 nasi kotak dan mengirimkan kepada 48 penerima manfaat para lanjut usia (lansia) tunggal di wilayah Desa, Kecipir, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Siapa sangka, pengolahan makanan itu adalah Program Permakanan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang memang diperuntukan bagi lansia dan disabilitas yang tinggal sendiri agar mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi cukup, kendati mereka tidak produktif lagi.
Program permakanan begitu dirasakan betul oleh nenek Rumiah (92), warga Desa Limbangan, di mana ia hidup sebatang kara di rumah yang pas sebagai gubuk 4x3 meter berdindingkan bambu yang kondisinya tidak layak huni, tidak ada kamar, apalagi kamar mandi. Miris memang!
“Saya senang mendapatkan makanan ini. Semoga bapak yang ngirim sehat selalu,” ucap warga RT 04 RW 04 itu pelan dan berat. Mengingat usianya yang sudah sepuh, Rumiah ditemani tetangga yang sering membantunya saat ada kebutuhan pasang pembalut dewasa atau untuk ke toilet di luar rumah.
Tetangganya bercerita, nenek Rumiah memang sudah lama hidup sebatang kara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengandalkan belas kasihan para warga terdekat, yang ikhlas membantu tanpa pamrih.
Matahari yang terik dan udara panas khas Pantai Utara Jawa, membuat orang lebih betah tinggal dalam rumah atau berteduh di bawah pohon, sekaligus menghindari debu-debu beterbangan membuat sedikit perih di mata. Kondisi diperparah dengan tidak turunnya hujan selama dua bulan terakhir.
Dua kurir menarik gas sepeda motor mereka ke arah utara dan selatan. Mereka tidak peduli lagi dengan terik matahari karena bertekad mengirimkan nasi-nasi kotak kepada lansia agar bisa senyum lebar menikmati dan menyantap makanan untuk waktu pagi dan siang hari. Bagi mereka itu mewah!
Kisah haru para lansia penerima disampaikan oleh dua kurir kepada Ketua Pokmas Jaya Bersama, Saimran (41) di mana ia dibantu 4 orang pekerja mulai dari belanja bahan-bahan ke pasar usai subuh, mengolah, memasak, mengemas hingga didistribusikan kepada para lansia.
“Saya merasa terpanggil membantu memasak bagi lansia yang sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi. Awalnya ada pendamping PKH di Kecamatan yang nawarin saya dan diiyain kebetulan di tempat saya juga ada usaha katering untuk pekerja PT di Desa Kecipir, ” ungkap Saimran.
Setiap hari, para lansia menerima makanan siap santap 2 kali senilai Rp30 ribu dengan kandungan nutrisi terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur, buah dan air mineral. Agar tidak bosan menu berganti pula setiap hari.
“Untuk menjaga higienis makanan dikemas kotak nasi yang aman dan bukan stirofoam yang diantar kurir selagi masih hangat, sehingga penerima menerima 2 kotak nasi dalam sekali pengiriman,” ucapnya.
Saimran mengaku tidak mudah mencari kurir yang mengantarkan makanan ke lansia kendati di hari Sabtu dan Minggu tetap mengantarkan. Walaupun di awal-awal paling bertahan beberapa hari dan ada saja kendala di jalan.
“Untuk mengirimkan makanan siap santap pada lansia perlu perjuangan. Salah satu ujung tombaknya di para kurir yang harus mengirimkan kendati di hari Sabtu-Minggu. Tapi alhamdulillah kurir yang baru beberapa hari ini bisa tertahan dan membantu pengiriman,” katanya.
Program permakanan bukan sekedar mengirimkan makanan, tapi menumbuhkan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat terutama yang ada lansia dan disabilitas. Selain itu, enterpreneurship ikut tercipta karena ada perputaran ekonomi dalam pengelolaan di Pokmas.
نشر :