Dibonceng Naik Motor, Mensos Tembus Kawasan Terdampak Parah Badai Seroja
ADONARA (6 April 2021) -
Amukan Siklon Tropis Seroja mengakibatkan kerusakan berat baik fasilitas umum
maupun rumah warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak terkecuali di
Kabupaten Flores Timur. Untuk menembus desa-desa terisolir yang aksesnya
terputus akibat bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini menggunakan sepeda
motor.
Didamping Bupati Flores Timur
Antonius Hubertus Gege Hadjon, Mensos bergerak menembus kawasan yang aksesnya
terbatas, yakni di Desa Waimatan dan Desa Amakaka. Di sini Mensos menyapa
masyarakat, membagikan bantuan, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan
dasar.
Mensos juga menuju ke Desa
Waipukang (ibu kota Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata) dan bertatap muka
dengan masyarakat dan aparat setempat. Bersama rombongan, Mensos menyusuri
pemukiman warga yang rusak berat dilanda bencana.
Mensos juga mengecek jembatan
darurat yang dibangun warga secara gotong royong antara warga di Waiwerang dan
sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses
evakuasi korban banjir bandang yang terkendala akibat jembatan utama putus.
Di kantor Kecamatan Adonara
Timur, Mensos tampak mengecek secara sungguh-sungguh, paket-paket bantuan yang
sudah tiba dan dikemas dalam karung. Mensos mendapati jumlahnya masih kurang
mencukupi dari kebutuhan. “Nah ini masih kurang,” kata Mensos.
Saat itu pula, Mensos menggelar
rapat mendadak dengan aparat desa setempat. Mensos memberikan instruksi kepada
aparat terkait untuk lebih meningkatkan akurasi jumlah penerima bantuan. Ia
juga memerintahkan agar meningkatkan kapasitas layanan dapur umum agar
kebutuhan masyarakat terdampak bisa dipenuhi. Dari Kantor Kecamatan Adonara
Timur pula, Mensos mengikuti Rapat Kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Joko
Widodo melalui saluran daring.
Mengutip keterangan resmi Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir bandang dan badai yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT), merupakan dampak dari Siklon Tropis Seroja. Laporan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Selasa, 6 April 2021, pukul 11.00 WIB menuyatakan,
korban jiwa akibat bencana sebanyak 83 orang meninggal dunia, 23 orang Luka Berat, 73 orang luka-luka, 98
orang hilang, 2.019 KK/8.424 jiwa mengungsi, dan 1.083 KK/2.683 jiwa terdampak.
Kemensos mengalokasikan bantuan
sebesar Rp2,6 miliar untuk korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di
Provinsi NTT. Di dalamnya, termasuk Rp1,3 miliar untuk logistik untuk memenuhi
kebutuhan pokok korban yang masih dalam pengungsian.
Bantuan logistik di antaranya
berupa tenda gulung, selimut, kasur, matras, makanan anak, minyak goreng,
telur, biskuit, food ware, kids ware, peralatan dapur keluarga, pampers, dan
air mineral.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI