Dirjen PFM Tinjau BST dan E-Warong KUBE di Kabupaten Garut

Dirjen PFM Tinjau BST dan E-Warong KUBE di Kabupaten Garut
Penulis :
UHH PFM
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Salsabila Baiqlis R; Karlina Irsalyana

GARUT (13 Juni 2020) – Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap I telah dilaksanakan, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin mengunjungi Kota Garut untuk meninjau langsung BST setelah dilaksanakannya penyaluran tahap I.

 

Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yaitu Ibu Enih (70 thn) warga dari Kelurahan Kota Wetan, Kota Garut, Jawa Barat. Akrab disapa nenek Enih, adalah seorang janda yang menerima BST dari Kementerian Sosial RI. Kondisi tempat tinggal Nenek Enih berada di lokasi padat penduduk, tinggal di rumah petak yang sempit dengan dinding rumah dari tripleks. Selain mengujungi Nenek Enih, Dirjen PFM juga mengunjungi janda lain penerima BST diantaranya Ibu Eem, Ibu Faridah, dan Ibu Harisah yang sudah berumur sekitar 60 s.d 70 tahun.

 

Selanjutnya kunjungan dilanjutkan ke Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di Desa tersebut, Dirjen PFM mengunjungi rumah KPM penerima BST yang bernama Ibu Ade Kartini yang didampingi Kepala Desa, Endang Safirudin dan Kepala Dinsos Kab. Garut, Ade Hendarsyah. Kondisi rumah tinggal ibu ade cukup sederhana dengan dinding rumah dari bilik bambu.

 

Setelah mengunjungi KPM, Dirjen PFM kemudian menuju E-Warong KUBE Langgeng Jaya yang dikelola oleh Ibu Nenti Komalasari yang berlokasi di Jl. Flamboyan Kp. Penclut Kaler Rt.03 Rw. 05 Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat. KPM yang dilayani kurang lebih berjumlah 320 KPM dan berdiri sejak dari Januari 2018. E-warong tersebut dikelola bersama ibu-ibu yang menjadi anggota dari e-warong PKH tersebut dengan mengatur jadwal jaga e-warong. “Untuk pencairan program sembako, KPM di desa sini sudah banyak yang secara teratur melakukan pencairan sebulan sekali,“ ucap Nenti.

 

Setelah program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bertransformasi menjadi Program Sembako, Nenti menceritakan bahan pangan yang dijual di e-warong menjadi lebih variatif dan bergizi. “Kalau dulu hanya beras dan telur, sekarang ada daging ayam, buah, dan sayur-sayuran,” ujar Nenti.

 

Dalam arahannya Dirjen PFM menyampaikan kepada pengelola E-Warong dalam pemberdayaan dilingkungannya “Potensi KUBE bisa memberdayakan ekonomi daerah masing-masing, dengan prinsip dari KPM, oleh KPM, dan untuk KPM,” ujar Dirjen PFM.

 

Dirjen PFM berpesan kepada para pengurus e-warong KUBE agar tetap menjaga kualitas bahan pangan lokal yang ada di e-warong. “kalau ibu-ibu di sini mengelola e-warongnya, ke depannya agar bapak-bapak di sini memanfaatkan lahan pertanian untuk bertani agar hasilnya dapat dimasukkan di e-warong,“ jelas Dirjen PFM.

نشر :