Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
CIBINONG (10 Maret 2021) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat memimpin prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong, Mokhamad O Royani. Dalam sambutannya, Harry menegaskan komitmen Balai untuk membangun Sentra Kreasi ATENSI.
Dalam Sertijab ini, Harry menyampaikan arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini agar Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong menjadi representasi Kementerian Sosial RI.
Representasi yang dimaksud adalah fungsi yang melekat di Kementerian Sosial RI, bukan hanya Rehabilitasi Sosial, tapi juga Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial, Penanganan Fakir Miskin, Diklat Penyuluhan Sosial dan Pengembangan Profesi juga bisa dilaksanakan di balai.
Harry juga mengamanatkan agar pengelolaan Balai dengan luas 3,5 hektar ini harus semakin maju dan bermanfaat bagi para penerima manfaat. Jangkauan wilayah seluruh Indonesia juga menjadi pertimbangan agar balai terus mengoptimalkan layanan rehabilitasi sosial.
Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini untuk membuka Sentra Kreasi ATENSI di 41 Balai Rehabilitasi Sosial yang tersebar di Seluruh Indonesia, Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong menjadi balai selanjutnya yang bersiap untuk membangun Sentra Kreasi ATENSI setelah Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung.
Pembangunan Sentra Kreasi ATENSI ini menjadi upaya mengoptimalkan layanan rehabilitasi sosial. "Di Cibinong bisa diawali dengan membuat Sentra Kreasi Atensi Otomotif dengan memproduksi sepeda motor roda tiga untuk penyandang disabilitas," ujar Harry.
Potensi besar dari Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong adalah keterampilan otomotif. Balai perlu membuat _showroom_/ruang pamer tempat hasil produksi motor roda tiga. "Buat semenarik mungkin dan di tata dengan baik agar banyak orang yang melihat dan tertarik untuk memesan," kata Harry.
Harry menugaskan Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong untuk memproduksi 50 sepeda motor roda tiga bagi penyandang disabilitas. Sepeda motor ini akan mempermudah aksesibilitas penyandang disabilitas dalam beraktivitas sehari-hari seperti berangkat kerja, berangkat sekolah dan lain-lain.
Sepeda motor yang dibuat bukan hanya untuk mobilitas saja, tapi juga digunakan oleh penyandang disabilitas untuk usaha. "bisa digunakan untuk dagang, jualan atau untuk kafe," lanjut Harry.
Hal ini menurut Harry akan membuka kesempatan kerja di bidang otomotif. Salah satunya melibatkan alumni Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong yang pernah diberi pelatihan otomotif.
Seperti Sentra Kreasi ATENSI di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, Sentra Kreasi ATENSI di Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong akan menjadi media promosi hasil karya penerima manfaat.
Setelah memimpin Sertijab, Harry meninjau beberapa ruangan di Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong. Mulai dari lobi, ruang pekerja sosial, ruang asesmen hingga ruang keterampilan.
Peralatan yang berada di ruang asesmen seperti alat pengukur IQ, kecepatan tangan, alat untuk ketajaman mata, kekuatan punggung dan kekuatan genggaman perlu diperbaharui. Selain itu, ruang asesmen juga perlu diperluas dengan menyatukan beberapa ruangan agar alat-alat yang dimiliki dapat dimaksimalkan pemakaiannya.
Ruang keterampilan yang terdiri dari ruang keterampilan jahit, desain grafis, keterampilan komputer, ruang keterampilan elektronik, ruang keterampilan pekerjaan logam dan ruang keterampilan otomotif juga menjadi fokus peninjauan.
Harry mengungkapkan bahwa ruangan-ruangan tersebut perlu dioptimalkan, dilengkapi dengan fasilitas yang modern. Salah satu contohnya adalah ruang keterampilan menjahit yang perlu dilengkapi dengan mesin jahit untuk permak jeans dan mesin bordir.
Harry juga mengarahkan bahwa lobi Balai bisa difungsikan menjadi ruang pelayanan publik yang di dalamnya memiliki contact center layanan pengaduan masyarakat. Contact center ini bisa melibatkan alumni pelatihan contact centre Balai Besar Vokasional Inten Soeweno Cibinong.
Selain itu, setiap ruangan perlu dilengkapi dengan nama ruangan untuk memudahkan penerima manfaat maupun pengunjung mengenali ruangan dan mengetahui fungsi ruangan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, Harry juga mengarahkan agar para instruktur keterampilan didampingi juga oleh penerjemah bahasa isyarat.
Peninjauan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Rehsos Idit Supriadi Priatna, Direktur Rehsos Penyandang Disabilitas Eva Rahmi Kasim, Direktur Rehsos Lanjut Usia Andi Hanindito, Direktur Rehsos Anak Kanya Eka Santi dan Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor Siti Sari Rumayanti.
نشر :