BATURRADEN (5 Juni 2020) - Di tengah kelesuan aktivitas imbas dari
pembatasan sosial di masa pandemi COVID-19, Pusat Informasi dan Edukasi (PIE)
Napza Baturraden mendapatkan angin segar dengan menerima kunjungan dari
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat.
PIE Napza Baturraden merupakan layanan publik milik
BRSKP Napza "Satria" Baturraden yang mengintegrasikan upaya
preventif dan rehabilitatif terkait penyalahgunaan Napza. Aktivitas dimulai
dengan mengunjungi Kedai KoPIE yang merupakan sub program PIE Napza Baturraden.
Terletak di lingkungan Galeri Informasi dan Edukasi (Garasi) Napza, Kedai KoPIE
hadir sebagai pendamping Garasi Napza sekaligus menjadi aftercare activity bagi eks penerima manfaat.
Titik poin selanjutnya yang dikunjungi adalah Garasi
Napza. Beberapa informasi dan edukasi dengan menggunakan alat peraga dan konten
digital disajikan di sini. Seperti yang tampak ketika memasuki theater room. Pengunjung diberikan
informasi terkait edukasi seputar bahaya penyalahgunaan Napza berupa video dan
penjelasan oleh petugas.
Di sini, Harry juga diinformasikan mengenai C4RE (Car for Rehabilitation and Education)
yaitu mobil Unit Pelayanan Sosial Kelilinh (UPSK) yang dirombak menjadi mobil
yang menyajikan media informasi dan konsultasi. Selain itu dijelaskan juga
mengenai Pusat Informasi dan Edukasi Napza (PIEN) Access, sebuah layanan digital berbasis web dan media sosial untuk
memenuhi kebutuhan kecepatan informasi masyarakat di era digital ini. Mendengar
penjelasan ini, Harry langsung menginstruksikan kepada stafnya untuk
mengintegrasikan seluruh konten digital di semua balai ke dalam satu wadah
besar sebagai one stop channel.
Masih berada di Garasi Napza, Harry Hikmat beserta
jajarannya diajak berkeliling melihat fasilitas lain yang disediakan yaitu game
edukasi, kids zone sebagai tempat
bermain anak ketika orangtuanya sedang berkonsultasi maupun melakukan konseling
dengan petugas, serta replica room
yang merupakan ruangan khusus dan terbatas sebagai media edukasi jenis-jenis
Napza.
"Harus bikin acara di sini dengan mengundang
semua balai. Mungkin bikin pedoman bersama dengan berkumpul di sini untuk
merumuskan model PIE," lanjut Harry seraya berjalan menuju ke ruang
layanan terapi psikososial.
Ruangan ini dilengkapi dengan alat tes psikologis yang
bertujuan untuk memberikan tes psikologi sederhana secara gratis kepada para
pengunjung yang ingin mengetahui kondisi kesehatan psikologis secara umum.
Tidak hanya itu saja, layanan ini juga memfasilitasi korban penyalahgunaan
Napza untuk menjalani rehabilitasi rawat jalan dengan melakukan konseling baik
individu maupun keluarga secara kasuistik dengan didampingi oleh pekerja
sosial, psikolog, maupun perawat yang bertugas.
Sebelum mengakhiri kunjungan ini, Harry mengapresiasi
Balai Satria Baturraden yang dapat menghadirkan program yang kreatif, inovatif,
inspiring dan dapat dijadikan role model pelayanan guna membantu
anak-anak bangsa yang terpapar Napza.