Disambut Antusias di Ende, Presiden Salurkan Bansos untuk Ratusan Pedagang di Pasar Mbongawani

Disambut Antusias di Ende, Presiden Salurkan Bansos untuk Ratusan Pedagang di Pasar Mbongawani
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Laili Hariroh

ENDE, RABU (1 Juni 2022) – Warga Kabupaten Ende tumpah ruah (31/05) di sekitar Simpang Lima, Kota Ende. Ribuan orang berdesakan di sepanjang jalan yang dilintasi mobil dinas Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana. Mereka bersorak, berdesakan, mencoba mendekat ke mobil dinas yang bergerak pelan.

Presiden hadir di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur untuk menjadi inspektur upacara dan memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 dari Lapangan Pancasila, Ende, pagi tadi (01/05). 

Usai kegiatan tersebut, Presiden didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini bergerak menuju Pasar Mbongawani. Sama seperti awal kedatangannya, di sini, masyarakat sudah tumpah ruah sejak pagi menunggu kedatangan Presiden. 

Begitu sosok Presiden turun dari mobil, massa kembali histeria. Mereka memanggil-manggil nama Presiden dan berusaha mendekat. Presiden tampak melambai ke arah massa. Perlahan Presiden dan Ibu Iriana memasuki area dalam pasar. 

Sambil membawa dan menyerahkan amplop berisi uang untuk bantuan usaha. Presiden juga menemui para penerima manfaat melakukan penyerahan berbagai bantuan sosial, seperti bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor), bantuan sembako, dan Bantuan Modal Kerja (BMK) di Pasar Mbongawani.

Saat menyerahkan bantuan, Presiden menyapa warga Penerima Manfaat (PM) dan berdialog. “Bapak-Ibu apakah bantuan yang diterima boleh digunakan untuk membeli handphone, baju baru?” tanya Presiden. Seperti dikomando para PM menjawab serentak. "Tidak boleh, Pak!”.

Lalu Presiden kembali bertanya, “Apakah bantuan boleh untuk modal usaha?”. “Boleh,” kata para PM dengan kompak.

Pada kesempatan tersebut, diserahkan secara simbolis bantuan bagi 100 PM. Di mana, 10 PM mendapat bantuan Atensi untuk 2 orang Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) senilai Rp5.501.350,  serta bantuan kewirausahaan untuk 8 orang senilai Rp32.942.250, dan 90 PM mendapat BLT Minyak Goreng @Rp300.000 dengan total nilai Rp27.000.000.

“Total ada 100 PM yang hadir mendapatkan BMK dari Presiden @ Rp 1.200.000 dengan total Rp 120.000.000 dan bantuan sembako. Total bantuan untuk masyarakat di Pasar Mbongawani senilai Rp179.942.250, ” ujar Mensos. 

Merespon teriakan warga yang meminta agar harga minyak diturunkan. Mensos menjelaskan harga minyak dunia sedang naik. “Tidak hanya di Indonesia, harga minyak naik di dunia. Kehadiran Presiden di pasar ini untuk membantu mengatasi kesulitan Bapak-Ibu semua,” kata Mensos. 

Pelbagai bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut disalurkan melalui Sentra Efata Kupang, seperti bantuan kewirausahaan agar usaha berkelanjutan dan berpotensi menyalurkan bakat potensi yang dimiliki warga dan nantinya bisa terus produktif dan bernilai ekonomis.

“Bantuan yang diberikan sesuai dengan hasil asesmen di lapangan. Secara umum proses menyiapkan dan penyaluran bantuan tidak ada kendala berarti kendati geografis NTT itu berbentuk pulau-pulau, ” kata Kepala Sentra Efata Kupang, Supriyono. 

Penyelenggaraan kegiatan bisa berjalan lancar tidak lepas dari jejaring yang kuat dan kerja sama yang baik antara Sentra Efata Kupang dengan Dinas Sosial Kabupaten Ende dan para pendamping sosial, serta pekerja sosial.

Selain di Ende, Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial di Ngada disaksikan oleh Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK) Heri Krissritanto, bagi 100 PM dengan rincian sebanyak 90 PM menerima BLT Migor @ 300.000 Rp 27.000.000 ditambah 10 PM bantuan Atensi, 100 PM menerima BMK Banpres @Rp1.200.000. Jumlah total bantuan di Ngada senilai Rp169.000.000.

Usai menerima bantuan warga menyatakan sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Sosial yang telah memperhatikan nasib mereka. “Suami bekerja sebagai buruh dan saya adalah Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas di Ende. Saya penyandang disabilitas fisik (kaki polio). Di sini untuk menerima bantuan dari Presiden RI dan Kemensos berupa mesin jahit,” kata Christina Pero (52).

Ibu satu anak ini menjelaskan, bantuan mesin jahit sangat membantu usahanya. Dengan mesin jahit, bisa digunakan untuk meningkatkan usaha jahit yang dikelola bersama teman-temannya.

“Saya mewakili teman - teman disabilitas di Kabupaten Ende sangat berterima kasih sekali atas kunjungan dan bantuan yang kami terima. Dengan bantuan ini, ke depannya bisa lebih baik dan para disabilitas lebih produktif,” katanya.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI 
نشر :