Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (16 Juli 2021) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat menjadi narasumber dalam kegiatan Webinar Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Implementasi dan Sinegritas pada Akar Rumput Pilar-pilar Sosial Tahun 2021.
Webinar yang diselenggarakan oleh Balai Pangudi Luhur Bekasi ini bertujuan menyosialisasikan program ATENSI dan Sentra Kreasi ATENSI kepada Pilar-pilar Sosial salah satunya Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Selain itu webinar ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PSM demi memaksimalkan layanan ATENSI.
PSM menjadi salah satu pilar sosial yang dekat dengan masyarakat. Saat ini terdapat 67.668 orang PSM dan 7.230 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan. PSM dan TKSK punya kepedulian terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
"Ini potensi yang perlu dipastikan peran-perannya di lapangan. Seperti gerakan bersama baik dalam upaya pendampingan di lapangan maupun pelaksanaan program pemerintah," kata Harry.
Inisiatif baru dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini bahwa Balai-balai Rehabilitasi Sosial harus bersifat multifungsi, sehingga semua klaster rehabilitasi sosial harus ditangani. Seperti klaster Anak, Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia, Korban Penyalahgunaan Napza serta Tuna sosial dan Korban Perdagangan Orang.
Oleh karena itu, tanggung jawab semua balai akan semakin besar dan memerlukan banyak sumber daya manusia yang mampu memberikan informasi tentang masalah sosial di daerah. "Karena kedudukannya di grass root, keberadaan PSM itu jadi sesuatu hal yang memegang fungsi sebagai inisiator, motivator, dinamisator dan administrator," ungkap Harry.
Kementerian Sosial membutuhkan relawan yang memberi informasi keberadaan masyarakat yang mengalami masalah sosial. Tidak terbatas di ruang publik saja, tetapi di daerah seperti desa dan perkampungan.
"Misalnya ada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri di desa, dalam keadaan keterbatasan mereka butuh makanan. Kemudian ada juga yang kehilangan pekerjaan, jadi disini letak pentingnya PSM memberi info kepada balai agar permasalahannya segera direspon," pesan Harry.
Harry menambahkan, akan lebih lengkap jika PSM menjalani bimbingan teknis dalam menangani masalah sosial. Sehingga ketika melakukan respon kasus, teman-teman PSM sudah bisa memahami penanganan masalah sosial dengan layanan ATENSI.
Layanan ATENSI tidak hanya melakukan upaya perubahan sikap dan perilaku, tetapi harus dipastikan adanya kemandirian ekonomi. Tujuannya agar penerima manfaat bisa keluar dari perangkap kemiskinan.
Layanan ATENSI ini terdiri dari 7 komponen, meliputi dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial, dukungan keluarga, terapi (fisik, psikososial, dan terapi mental spiritual), pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial, serta dukungan aksesibilitas.
Kemudian, sambung Harry, Era Baru ini Mensos Risma mengarahkan agar praktik Rehabilitasi Sosial tidak berjalan sendiri, tetapi diintegrasikan dengan Pemberdayaan Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penanganan Fakir Miskin.
Kementerian Sosial juga telah mengembangkan Sentra Kreasi ATENSI sebagai pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan. Sentra Kreasi ATENSI ini bisa diakses juga oleh para penerima manfaat agar mereka bisa memasarkan hasil karyanya baik berupa makanan, cindera mata dan lain-lain.
Kepala Balai Pangudi Luhur Bekasi, Kokom Komalawati mengatakan bahwa pihaknya berharap sinergi yang kuat dapat terwujud. "Kami berharap sinergitas yang kuat bisa terbangun antara Balai dan PSM maupun TKSK di Bekasi. Terlebih saat ini kita sedang melaksanakan layanan ATENSI berbasis keluarga di Kabupaten dan Kota Bekasi," tuturnya.
Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Rais mengatakan bahwa ini sebuah kebanggaan bagi pihaknya. "Kami atas nama PSM mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemensos. Ini sebagai bekal kami untuk memahami dan mengatahui apa yang harus dilakukan dalam membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) khususnya di Kabupaten/Kota Bekasi," ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta secara virtual yang terdiri dari PSM Kabupaten/Kota Bekasi dan Pegawai Balai Pangudi Luhur Bekasi.
نشر :