Gelar Pelatihan untuk Empat Kawasan di Papua, Mama-mama Antuasias Ikuti Pelatihan Membatik dan Menjahit
BIAK
NUMFOR (14 Desember 2022) – Kementerian
Sosial terus memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama untuk
kawasan tertinggal. Terbaru, Kemensos menggelar pengembangan budaya wirausaha
bagi masyarakat dari Empat daerah di Papua yakni, Kabupaten Biak Numfor,
Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Supiori.
Kemensos
menggelar pelatihan vokasional atau pemberian
keterampilan membatik dan menjahit bagi masyarakat dari empat kawasan
tersebut. "Ini pesan Bapak Presiden RI, Joko Widodo kepada Mensos Risma
bahwa harus memperhatikan Papua," kata Tenaga Ahli Menteri Sosial, Benhur
Tomi Mona pada sambutannya di kegiatan pelatihan membatik dan menjahit di Hotel
Asana Biak, Selasa (13/12).
Pusat
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Kementerian Sosial
menyelenggarakan pelatihan ini sejak tanggal 5 Desember 2022 dan berlangsung
hingga 16 Desember 2022. Bekerjasama dengan Tim Instruktur Jahit dari Surabaya
dan Instruktur Membatik dari Sentra Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta, pelatihan
ini diikuti oleh 30 peserta.
Pelatihan
ini fokus menggunakan pendekatan life skills training atau pelatihan yang
bersifat aplikatif serta langsung dipraktikkan dalam situasi yang sebenarnya
untuk membentuk kemampuan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan ekonomi
keluarga.
Peserta
antusias dalam mengikuti pelatihan. Hal ini terlihat saat pelatihan membatik.
Peserta diberi tantangan untuk bisa menghasilkan 3 potong batik per orang,
namun ternyata banyak yang menghasilkan hingga 7 potong batik per orang.
Padahal,
menghasilkan satu batik harus melalui proses yang panjang, mulai dari membuat
pola pada kain, mencanting kain berpola, pewarnaan sebanyak 3 kali, pelorodan
hingga penjemuran. Namun proses ini ditekuni hingga menghasilkan karya batik
yang bernilai seni tinggi.
Tidak
hanya itu, dari segi kreativitas, para peserta telah piawai mengembangkan
desain, seperti desain motif Buah Mangrove, desain Burung Mambruk khas Papua,
bahkan memadukan antara batik tulis dengan batik jumputan.
Tidak
hanya antusias dalam pelatihan membatik, pelatihan menjahit pun tidak kalah
menarik. Selain diberikan keterampilan dalam hal membuat pola jahit, detail
potongan dan jenis-jenis jahitan, peserta pun dilatih untuk mengenal alat jahit
hingga bongkar pasang mesin jahit.
Hal ini
juga terwujud karena aspirasi dari salah satu peserta dari Kabupaten Biak Numfor,
Merci Yolanda Sroyer. "Bu, kami juga mau dilatih cara bongkar pasang mesin
jahit. Kami ingin pandai membatik, menjahit juga membongkar dan memasang mesin
jahitnya, sehingga jika ada rusak kami juga bisa perbaiki," katanya
bersemangat.
Semangat
para peserta yang mampu menghasilkan karya luar biasa ini mengundang decak
kagum Benhur. Ia berharap pelatihan ini bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
"Dengan niat, semangat dan komitmen yang tinggi dari Mama, Papa, Kakak
yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan
mengatasi kemiskinan ekstrim di tanah Papua," katanya.
Harapan
yang sama juga disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pemerintahan
Sekretariat Daerah Kabupaten Biak Numfor, Lot L. Yensenem.
"Bekerjasama
dengan Kemensos, Pelatihan membatik dan menjahit ini penting sekali
dilaksanakan, karena memiliki peluang yang cukup bagus jika ditekuni dengan
baik. Ini akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan masyarakat, juga
memotivasi dan meningkatkan keterampilan para peserta," ujarnya.
Pelatihan
ini juga menyita perhatian pemerintah daerah Kabupaten Biak Numfor, seperti
Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepada Dinas
Pariwisata, Kepala Dinas Tenaga Kerja,
Kepala Dinas Koperasi dan Ketua PKK.