Kebakaran Cideng, Kemensos Lakukan Pendekatan Persuasif untuk Ungsikan Warga

Kebakaran Cideng, Kemensos Lakukan Pendekatan Persuasif untuk Ungsikan Warga
Penulis :
Alif Mufida Ulya (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

JAKARTA (22 Januari 2021) – Pasca kebakaran di Jl. Citarum, Taman Jati Baru RT 14/01, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (22/1) siang, Kementerian Sosial melakukan pendampingan dan pendekatan persuasif kepada warga yang kehilangan tempat tinggal dan usaha mereka.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Sunarti, mengatakan pendekatan secara persuasif itu dimaksudkan agar warga mau untuk sementara waktu dipindahkan ke lokasi pengungsian.

“Kita paham betul bahwa mereka pasti punya ikatan emosional dengan rumah yang terbakar, mungkin mereka masih berharap barang-barang berharga mereka masih bisa diselamatkan, saya kira tadi memang ada sedikit kendala, tapi kita lakukan secara persuasif,” ungkap Sunarti saat meninjau lokasi kebakaran di Jakarta, Jum'at (22/1).

Sehingga, lanjutnya, pihaknya bersama tim dari Kementerian Sosial tetap mengawal dan mengingatkan mereka agar tetap waspada atau segera keluar dari area rumah yang terbakar, mengingat masih adanya bara api yang tersisa.

Kebakaran yang belum diketahui pasti penyebabnya tersebut, pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 11.40 WIB dan melahap setidaknya 20 rumah yang dihuni sebanyak 40 KK atau diperkirakan 200 jiwa.

Kementerian Sosial melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) langsung memastikan titik kejadian kebakaran dan melakukan pendataan kebutuhan pengungsi yang sementara dievakuasi ke Masjid Al Amanah, tidak jauh dari lokasi kebakaran.

“Kita membangun koordinasi dengan stakeholder setempat, baik Lurah maupun Ketua RT/RW, mengevakuasi mereka, mendampingi proses evakuasi, kemudian bersamaan dengan kita mendata jumlah kelompok rentan,” terang Sunarti.

Pendataan itu, dikatakan Sunarti, untuk melakukan percepatan bantuan tambahan terhadap family assesment berupa family kit, sabun cuci tangan, alat-alat kebersihan dan keperluan sandang, termasuk kebutuhan bayi, lansia dan ibu hamil.

Kisah Seorang Warga Korban Kebakaran

Akibat musibah tersebut, Ida (60), seorang nenek korban kebakaran mengaku rumahnya habis dilalap si jago merah tanpa menyisakan apapun. Nenek Ida yang hanya tinggal bersama cucunya kini membutuhkan perlengkapan sekolah untuk cucunya yang duduk di bangku sekolah dasar.

“Saya butuh baju buat cucu saya yang laki. Saya juga cuma pake daster ini aja keluar (rumah menyelamatkan diri). Kalo cucu saya ‘kan butuh baju sekolah dia, saya mah biar aja pake daster doang juga,” tuturnya.

Ia mengisahkan siang tadi tengah membantu cucunya mengambil video untuk keperluan sekolah cucunya sesat sebelum kebakaran terjadi. 

“Dia lagi belajar tadi, olahraga, lompat jauh. Nek, tolong videoin nek, lompat jauh. Udah sempet saya videoin, eh ga lama kebakaran itu,” kisahnya menceritakan kronologi kebakaran versinya.

Untuk sementara, ia mengatakan akan tinggal di tempat saudaranya di Kawasan Tomang, Jakarta Barat sembari menunggu proses identifikasi kebakaran itu selesai diusut oleh pihak yang berwenang.

Pasca kejadian tersebut, Kemensos telah mengerahkan Tenaga Pelopor Perdamaian untuk melakukan kaji cepat terhadap kebutuhan korban. Sementara Tagana dan Karang Taruna bergerak cepat membuka dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi korban, dan tokoh agama membantu menenangkan warga.

Direktur menambahkan bahwa Kemensos bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat bersinergi menyediakan bantuan makanan bagi korban kebakaran.

Dapur umum itu ditargetkan menyiapkan makanan bagi seluruh korban, petugas dan relawan yang membantu memadamkan api, "Malam ini sudah disiapkan 250 porsi nasi dan sudah didistribusikan kepada korban kebakaran yang mengungsi," pungkas Sunarti. 
نشر :