Kemensos Bantu Seorang Bapak yang Curi Ponsel Pintar Demi PJJ Anaknya
GARUT
(2 September 2020) - Kementerian
Sosial turun tangan membantu seorang bapak berinisial A, di Kabupaten Garut
yang sempat ramai beberapa waktu lalu setelah mencuri ponsel pintar untuk
keperluan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) anaknya.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian
Sosial, Grace Batubara, menyalurkan bantuan kepada A dari Kemensos berupa
ponsel pintar dan perlengkapan sekolah anak serta satu buah laptop bantuan dari
OASE Kabinet Indonesia Maju.
"Kejadian ini menyentuh sekali. Hari ini saya
turun ke Kabupaten Garut, saya menyempatkan untuk ke sini memberikan bantuan
kepada Pak A dan anaknya," terang Grace usai menyambangi kediaman A di
Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu.
Peristiwa terjadi pada awal Agustus. Seorang bapak
berinisial A mengambil ponsel pintar milik salah seorang tetangga agar sang
anak bisa belajar secara daring.
Kementerian Sosial melalui Satuan Bakti Pekerja
Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Garut telah tanggal 18 agustus 2020 telah
melakukan respon terhadap kejadian ini.
"Dua minggu setelah kejadian, ketua Forum TKSK
(Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) setempat telah melakukan kunjungan
kepada keluarga Bapak A. Forum TKSK dan
masyarakat tergerak untuk berdonasi
membantu keluarganya," kata Grace.
A yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani tidak
mampu membeli ponsel pintar. Di tengah pandemi COVID-19 ini ia lebih banyak
menganggur. Karena itu, demi anaknya bisa mengikuti PJJ, ia terpaksa mengambil ponsel milik tetangganya.
"Mudah mudahan jadi pelajaran berharga untuk
anak memahami bahwa orang tua akan berbuat apapun untuk kebaikan anaknya.
Bersyukur sekarang juga Pemerintah Pusat telah membuat program bantuan kuota
internet untuk anak sekolah secara daring. Semoga dapat membantu anak-anak yang
membutuhkan dan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,"
pungkasnya.
Perbuatan yang dilakukan A telah diputuskan
Kejaksaan Negeri setempat sebagai kejahatan ringan yang tidak perlu dikenai
pidana. Sedangkan korban pun telah memaafkan perbuatan A dan telah secara
sukarela menyerahkan ponsel pintar miliknya kepada A.
Kini A dan keluarganya telah mendapatkan bantuan
pendampingan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), serta bantuan sembako dari
pemerintah pusat maupun daerah. Ia juga optimistis untuk menyekolahkan
anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
"Saya ingin anak-anak saya tetap bersekolah.
Cita-cita anak saya ingin menjadi guru. Mudah-mudahan bisa terwujud. Tidak
seperti bapaknya yang hanya lulusan SD ini. Alhamdulillah ini kakaknya (anak
pertama) yang putus sekolah juga dapat bantuan untuk sekolah paket,"
harap A.
Dalam kesempatan yang sama, Grace juga menyerahkan
bantuan Kementerian Sosial secara simbolis berupa sembako Kemensos sejumlah 1.000
paket untuk 9 kecamatan di Kabupaten Garut yaitu Kec. Tarogong Kaler, Tarogong
Kidul, Karangpawitan, Wanaraja, Banyuresmi, Sucinaraja, Garut Kota, Samarang,
dan Cilawu.
Sedangkan 2.000 paket lainnya untuk 5 kecamatan di
Kabupaten Indramayu yaitu Kec. Sliyeg, Balongan, Tukdana, Bongas, dan
Kandanghaur.
Bantuan paket sembako tersebut akan disalurkan
melalui Yayasan Ratnasari Soebari kepada keluarga miskin dan rentan terdampak
pandemi COVID-19 yang belum tersentuh bantuan.
Hadir dalam acara Ketua Dharma Wanita Kabupaten
Garut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, serta jajaran Kementerian Sosial.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI