Penulis :
Idamana Banjiwo
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Alif Mufida U
PESISIR SELATAN (18 Oktober 2019) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI menyerahkan bantuan santunan kepada ahli waris dari sembilan orang korban meninggal dunia asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang diakibatkan konflik sosial di Wamena. Setiap korban meninggal dunia masing-masing mendapatkan santunan ahli waris sebesar Rp 15 juta. Sehingga nilai keseluruhan santunan untuk korban asal Pesisir Selatan sebesar Rp 135 juta.
Penyerahan santunan ahli waris dilakukan Jumat (18/10) siang di Halaman Masjid Nurul Islam, Kampung Tanjung Gadang, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Santunan diserahkan langsung oleh Kasubdit Pencegahan Direktorat PSKBS, Helmi Datuk R. Mulya kepada masing-masing ahli waris. Santunan diserahkan dalam bentuk buku rekening yang sudah terisi uang Rp 15 juta.
Menurut Helmi Datuk, santunan ahli waris ini sebagai wujud kehadiran negara dalam membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. "Ini merupakan wujud kepedulian sosial dan berbagi duka atas warga Sumatera Barat yang menjadi korban. Kepada ahli waris diharapkan bisa sabar, ikhlas dan harus tetap semangat menjalani kehidupan. Dan apabila ada warga yang ingin kembali ke Wamena, Pemerintah akan memfasilitasi keberangkatan dari Jayapura ke Wamena," ujar Helmi Datuk.
Bupati Pesisir Selatan Apresiasi Respon Cepat Kemensos
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendra Joni yang hadir dalam pertemuan tersebut memberikan apresiasi atas respon cepat Kementerian Sosial dalam memberikan santunan ahli waris.
"Kementerian Sosial termasuk dari Provinsi dan Kabupaten menanggapi secara cepat. Beliau (Kementerian Sosial) langsung ke Wamena, lalu dari Dinas Sosial Kabupaten langsung memberikan data-data korban dan langsung ditindaklanjuti, sehingga tidak ada ribut-ribut. Nah, inilah kehadiran Pemerintah di sini," kata Hendra Joni.
Salah satu ahli waris asal Kecamatan Batang Kapas bernama Erizal juga mengucapkan terimakasih atas bantuan ini. Menurut laki-laki yang kehilangan istri dan seorang anak akibat kerusuhan Wamena ini, santunan sangat bermanfaat untuk modal hidup ke depan. "Ini sangat bermanfaat sekali, karena saya pulang dari Wamena hanya bawa dompet saja. Semua harta benda saya di Wamena hangus terbakar. Mudah-mudahan ini bisa jadi modal hidup ke depan," ujar Erizal.
Konflik Sosial yang terjadi di Wamena pada 23 September lalu membuat 33 orang harus kehilangan nyawa. Selain sembilan orang yang sudah menerima santunan hari ini, sisanya masih dalam proses verifikasi dan validasi. Para korban berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. (Ed: Alek Triyono)
نشر :