Kemensos Berikan LDP bagi Anak Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar
Penulis :
Humas Balai Anak Toddopuli Makasar
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N
MAKASSAR (30 Maret 2021) - Kementerian Sosial RI melalui UPT Balai Anak Toddopuli "Makassar" melakukan penelusuran terkait anak yang menjadi korban ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Kota Makassar, Minggu (28/3/21) yang lalu.
Tim respon kasus yang terjun ke lapangan segera melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kota Makassar dan pihak Polrestabes Makassar. Dari hasil penelusuran diperoleh info bahwa anak yang menjadi korban sebanyak 3 orang yakni JMA (7 th), TBA (6 Th) dan BL (2 th).
Setelah memperoleh informasi identitas Anak, Tim Respon Kasus segera melakukan Home Visit ke rumah anak tersebut. Tim kemudian bertemu dengan Ibu Yasmin yang merupakan salah satu keluarga korban. Yasmin menuturkan, "Ibu saya yang bernama Marla (64 th) mengajak tiga cucunya pergi ke Lapangan Karebosi untuk bermain bola sambil berjalan kaki. Sekitar 300 meter sebelum sampai ke lokasi, tiba-tiba terdengar ledakan di samping jalan pintu gerbang Gereja Katedral."
Ledakan tersebut mengakibatkan luka dibagian paha dan betis Marla, sedangkan ketiga anak mengalami luka dibagian betis, lutut dan pergelangan kaki.
Saat ini Marla dan tiga cucunya berada di RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka yang dialami. Kondisi psikologi anak terutama BL (2 th) masih mengalami trauma karena setiap mendengar suara atau bunyian yang keras, anak tersebut menutup wajah dengan tangannya sambil berlari menuju orangtuanya.
Tim kemudian menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa kemensos siap memberikan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosia) terutama untuk Layanan Dukungan Psikososial (LDP) anak. Budi Dharma Saputra selaku perwakilan Balai "Toddopuli" mengatakan bahwa penting bagi anak untuk mendapatkan terapi psikososial agar anak tidak mendapatkan trauma yang berkepanjangan terkait kejadian yang baru saja ia alami.
نشر :