Kemensos Buka Kuota Baru Penerima Bansos Tunai untuk Daerah dengan Realisasi Penyaluran Tinggi
JAKARTA (23 November 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara membuka kuota
tambahan untuk penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 20.000-an
KPM. Kuota baru BST diprioritaskan untuk daerah yang penyerapan bantuannya
dinilai cepat.
"Kami
memutuskan untuk membuka kuota baru BST sebanyak 20.000-an KPM. Saya minta
pemerintah daerah kabupaten/kota untuk bergerak cepat mengajukan datanya,"
kata Mensos Juliari di Jakarta (23/11).
Pembukaan
atau penambahan kuota baru BST ini dilakukan dengan pertimbangan karena masih
ada masyarakat terdampak pandemi yang belum tersentuh bantuan. Kemudian juga
karena anggarannya masih tersedia. "Dalam kesempatan bertemu dengan kepala
daerah, mereka mengajukan tambahan permintaan bantuan kepada Kemensos. Ada
warga masyarakat mereka yang masih belum tersentuh bantuan," kata
Mensos.
Memang
tercatat ada beberapa kepala daerah yang mengajukan penambahan kuota bansos,
termasuk BST kepada Mensos. Dalam kesempatan bertemu dengan Mensos Juliari,
dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah pekan lalu, Bupati Pemalang Bupati
Pemalang menyampaikan aspirasinya menambah kuota penerima BST di wilayahnya.
Hal
senada disampaikan Bupati Simalungun dalam kesempatan bertemu dengan Mensos
Juliari saat melakukan kunjungan kerja. Terhadap permintaan dari berbagai
daerah tersebut, Mensos Juliari menyatakan pada prinsipnya Kemensos siap dukung
permintaan tersebut.
Permintaan
penambahan kuota baru ini akan diprioritaskan kepada daerah yang memang
terbukti tinggi dalam merealisasikan bantuannya. Hal di antaranya terjadi di
Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Simalungun.
"Karena
negara memang harus hadir di tengah masyarakat yang saat ini mengalami
kesulitan akibat pandemi. Kami tunggu data penerima BST dari daerah. Saya harap
mereka bisa merespon secepatnya," katanya.
Menurut
dia, tugas menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi tidak
selamanya mudah. Di antaranya karena dari kuota penerima bansos yang diajukan
pemerintah daerah kepada Kemensos, tidak seluruh daerah sama kecepatannya dalam
menyerap bantuan yang dialokasikan. Dalam kunjungan Mensos pekan lalu,
Kabupaten Pemalang memasuki penyaluran BST tahap ke-9.
"Kabupaten
Pemalang termasuk yang cepat,mencapai 99% sampai pertengahan November. Sangat
tidak salah kalau Pemalang kita tambah bantuannya. Ini semua tergantung
dari keaktifan kepala daerah dalam berkomunikasi dengan Kemensos Saya
kira ini patut diapresiasi," Mensos menambahkan.
Dirjen
Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama menyatakan, kebijakan ini diambil untuk
memperluas jangkauan BST untuk masyarakat yang selama ini belum menerima
bantuan.
"Hal
ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar negara hadir di
tengah-tengah masyarakat yang terdampak pandemi, " katanya.
Di
Kabupaten Pemalang tercatat sebanyak 38.952 KPM BST tersebar pada 14
kecamatan dengan nilai Rp.11.685.600.000/bulan.
Di
Kabupaten Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT yang tersebar pada
14 kecamatan dengan nulis bantuan Rp.34.336.800.000/bulan.
Pelaksanaan
BST disalurkan oleh PT. Pos Indonesia dan Himbara, Bantuan Pangan Non Tunai
Program Sembako oleh Himbara. Mensos menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Direksi PT Pos, Bank-bank Himbara, pemerintah daerah, para pendamping, dan
semua pihak yang membantu kelancaran pelaksanaan program.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI