Kemensos Dampingi Operasi Pemisahan Tubuh Bayi Kembar Siam dan Berikan Bantuan Operasional
Penulis :
Rizka Surya Ananda
Penerjemah :
Intan Qonita N/Karlina Irsalyana
LEBAK (24 Februari 2023) – Sepasang bayi kembar siam asal Lebak, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta oleh Kementerian Sosial melalui Sentra "Galih Pakuan" di Bogor. Sepasang bayi ini mengalami dempet dan dipersiapkan untuk menjalani operasi pemisahan tubuh.
“Bayi kembar siam sudah kami rujuk ke RSCM. Mereka sementara tinggal dulu di Sentra "Handayani" di Bambu Apus, Jakarta, sambil menunggu jadwal operasi pemisahan tubuh,” kata Kepala Sentra "Galih Pakuan" Siti Sari Rumayanti, Jum’at (24/2).
Adalah Zharifa Sakinah Mecca dan Tanisha Zaara Mecca, bayi kembar siam berusia empat bulan anak dari pasangan Ida Parwati (33) dan Evi Kunaefi (46). Warga Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak itu lahir dengan berat empat kilogram di RS Kartini Lebak. Dengan kondisi dempet, bayi kembar itu harus dirujuk ke RSCM untuk penanganan lebih lanjut.
Sehari-hari, Evi bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu di Jakarta dengan penghasilan Rp1 juta per bulan. Dengan penghasilan terbatas, ia khawatir tidak mampu membiayai akomodasi selama operasi, terutama untuk membeli susu dan transportasi pulang pergi ke RSCM yang membutuhkan biaya sekitar Rp300 ribu untuk sekali kontrol dan pembiayaan lainnya yang tidak ditanggung oleh BPJS.
Menurut Sari, Kemensos akan menfasilitasi operasional selama operasi. Sedangkan, biaya operasi ditanggung BPJS. “Untuk biaya rawat inap dan operasi, Alhamdulillah, sudah dicover dalam BPJS PBI. Keluarga ini juga sudah masuk ke dalam DTKS,” ujarnya.
Sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa bantuan bahan pokok, kebutuhan nutrisi, sandang bayi, dan peralatan untuk makanan bayi berupa tabung NGT dan selang silicon. Sedangkan, bantuan kewirausahaan akan disalurkan setelah operasi. “Untuk bantuan kewirausahaan akan tetap diberikan juga kepada ibunya setelah operasi pemisahan tubuh dilakukan dan bayi sudah lebih sehat,” kata Sari.
Sementara itu, Kemensos juga memberikan dukungan psikososial kepada orang tua bayi kembar dan keluarga agar tetap bersabar dan memberikan motivasi untuk tetap semangat dalam merawat bayi mereka. Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Pekerja Sosial Medis RSCM untuk mendapatkan pendampingan dan advokasi selama operasi pemisahan bayi dilakukan.
Adapun, pemisahan kedua bayi akan dilakukan ketika berat mencapai sepuluh kilogram. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan pada Bulan Maret, yaitu di Poli THT terkait kondisi telinga repair dan konsultasi di Poli Bedah terkait kesiapan operasi pemisahan tubuh bayi.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :