Kemensos Lakukan LDP dan Berikan Bantuan ATENSI bagi Keluarga ABK Nanggala 402 di Sidoarjo
Penulis :
Humas Balai Anak "Antasena" Magelang
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SIDOARJO (27 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak “Antasena” Magelang melanjutkan penguatan dan Layanan Dampingan Psikososial (LDP) bagi keluarga ABK Nanggala 402 yang tenggelam di perairan laut utara Bali. Selain penguatan dan LDP Balai Anak “Antasena” juga memberikan bantuan ATENSI berdasarkan asesmen yang telah dilakukan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi keluarga korban yang masih berusia anak. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa Kemensos turut berempati dan memberikan dukungan dan penguatan moril bagi keluarga ABK Nanggala 402.
Tim LDP Balai Anak “Antasena” bersama Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Sidoarjo mengunjungi rumah kediaman almarhum Serda M. Rusdiyansyah R yang berlokasi di Jl. Makam Rt/Rw 008/002 Desa Kragan Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang baru berusia 2 minggu. Istri almarhum, Gresialia Fernanda terlihat tabah dan kuat saat ditemui Tim LDP. Walalupun masih merasakan sakit akibat operasi sesar yang dilakukan pada saat melahirkan, wajah yang terlihat memerah dan mata sembab beliau selalu berusaha untuk tersenyum.
Pekerja Sosial Balai Anak “Antasena” menguatkan dengan memberikan motivasi kepada Gresialia. “Ada satu peninggalan almarhum yang sangat berharga dan harus terus diberikan kasih sayang agar dapat tumbuh menjadi seperti ayahnya” ujar Evi Nurcahyaningrum.
Keluarga selanjutnya yang dikunjungi adalah keluarga almarhum Letda. Mukh. Susanto. S.Pd. Rumah yang beralamat di Desa Bogem Pinggir Kecamatan Balong Bendo Sidoarjo itu sudah dipasangi tenda dan berjejer kursi-kursi dihalamannya. Saat melakukan dilakukan pendampingan psikososial istri almarhum Sri Utami ditemani oleh keempat anaknya. Anak pertama dan kedua merupakan anak perempuan kembar yang bernama Safara Kaselina Ramadani dan Safira Kaselina Ramadani yang berusia 22 tahun serta sedang melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Anak ketiga adalah laki-laki berusia 15 tahun bernama Faiz Hidayatullah dan duduk di kelas 2 SMP serta si bungsu Kayana Naila Azizah perempuan berusia 12 tahun yang duduk di kelas 5 SD.
“Insyaallah saya kuat mas, mbak” ujar Sri Utami “Walaupun saya masih suka merasakan kehilangan terutama ketika melaksanakan sholat sering masih teringat posisi bapak ketika sholat menjadi imam tapi saya berusaha untuk kuat dan ikhlas” tambahnya. Safara mengutarakan salah satu kenangan yang paling diingat mengenai bapaknya “Aku pernah tanya sama Bapak, Pak kenapa aku dikasih nama Kaselina? Aku tahu Kaselina itu singkatan dari Kapal Selam Indonesia, tapi kenapa itu dijadikan nama aku? Terus bapak jawab karena waktu kamu berdua lahir Bapak sedang berada dalam kapal selam, makanya kamu Bapak kasih nama Kaselina,” ujarnya.
Sumarno, Pekerja Sosial Balai Anak “Antasena” turut menguatkan keluarga almarhum. “alhamdulillah ibu sudah berusaha untuk kuat buat anak-anak karena mereka masih butuh bimbingan”. Penguatan dan pendampingan juga diberikan kepada anak-anak almarhum. “Kalian harus saling menguatkan dan sering menemani ibu karena akan ada saat dimana ibu merasa kehilangan,” tambah Sumarno.
Selain melakukan LDP, Tim juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial atau ATENSI bagi ketiga keluarga korban yang masih berusia anak. Jenis bantuan yang diberikan disesuaikan dengan hasil asesmen dan usia anak. Untuk anak usia bayi diberikan perlengkapan bayi dan mainan bayi, untuk anak usia SD diberikan buku, alat tulis, permainan anak, susu dan madu, sedangkan untuk anak usia SMP diberikan buku dan alat tulis serta perlengkapan ibadah ditambah susu dan madu.
نشر :