Penulis :
Humas Balai "Dharma Guna" Bengkulu
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Dewi Purbaningrum; Karlina Irsalyana
BENGKULU UTARA (13 Agustus 2020) - Kementerian Sosial melalui Balai Mental “Dharma Guna” di Bengkulu kembali selenggarakan kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Berbasis Keluarga kepada Penyandang Disabilitas Mental (PDM).
Kegiatan berlangsung selama 3 hari mulai 12-14 Agustus 2020, kali ini dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Utara, setelah sebelumnya diselenggrakan di Kota Bengkulu.
Selain Kasubbag Tata Usaha Balai Mental Dharma Guna Bengkulu Haris Sulianto, kegiatan ini juga menghadirkan dua nara sumber lain yaitu dr. Andri Soedjatmoko, Sp.Kj, seorang praktisi Rumah Sakit Raflesia Bengkulu dan Suwanto, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara.
Pada dasarnya semua berawal dari penanaman nilai-nilai dasar pada keluarga. Keluarga juga harus membuka diri untuk mempelajari tentang bagaimana PDM mampu untuk mencapai potensinya dan tidak boleh malu menerima PDM dalam keluarga, demikian dr. Andri menyampaikan saat salah seorang kader pendamping PDM, dr. Valentine dari Puskesmas Arga Makmur menanyakan, "Apa trik untuk keluarga agar mengerti kondisi PDM"
Saipul Amri seorang Kepala Desa Karanganyar pun tak mau ketinggalan bertanya juga pada momen ini. Beliau menanyakan bagaimana keluarga/masyarakat dapat mengetahui PDM yang mengalami kekambuhan?
“Ada tanda-tandanya untuk melihat kekambuhan PDM seperti kualitas tidur, perilaku sosial yang kembali menyimpang dan pola pikir yang sudah tidak sesuai,” jawab dr. Andri.
Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek diikuti oleh orang tua PDM, Dinas Sosial, Camat, Kepala Desa, Puskesmas, Tokoh Masyarakat, Kader Pendamping dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
dr. Andri juga menjelaskan bahwa kunci dari kesembuhan PDM adalah dengan diterimanya kembali PDM dalam keluarga dan masyarakat, bantu ia menggapai segala potensinya dengan penuh kesabaran.
ATENSI Berbasis Keluarga yang digiatkan oleh Balai Mental “Dharma Guna” memiliki tujuan untuk melakukan penyiapan dan pembekalan kepada keluarga dan masyarakat dalam merawat dan mendampingi PDM sebagai bagian tak terpisahkan dari proses rehabiltasi sosial, demikian tutur Haris.
Disadari sepenuhnya, bahwa Balai tidak mungkin dapat melaksanakan rehabilitasi sosial berbasis Residential selamanya, keluarga dan masyarakat adalah stake holder terpenting dalam membantu PDM untuk dapat kembali melaksanakan aktifitas normal.
Tim Balai Mental “Dharma Guna” yaitu Haris Sulianto, Darwanti, Penyuluh Sosial dan Mimi Wijayanti, Pekerja Sosial melanjutkan kegiatan intervensi RSBK dengan melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan pengecekan kesehatan, motivasi dan edukasi kepada keluarga dan pemberian bantuan kemandirian sosial bagi PDM.
نشر :