Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
JAKARTA (1 Mei 2020) - Pasca rapat koordinasi tentang penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi warga terlantar, anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta Penerima Manfaat (PM) lainnya yang terdampak COVID-19 (29/4), Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat merespon cepat untuk pemenuhan alat kesehatan di beberapa TPS yang sudah beroperasi.
Dirjen Rehsos menyerahkan Alat kesehatan kepada pejabat terkait, yaitu kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Paranginangin di TPS Gelanggang Olahraga (GOR) Karet Tengsin. Kemudian alat kesehatan juga diserahkan kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Purnowo di GOR Ciracas.
Selanjutnya, Dirjen Rehsos juga menyerahkan alat kesehatan kepada Wakil Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di GOR Tanjung Priok. Kemudian penyerahan alat kesehatan kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Mursidin di GOR Cengkareng dan kepada Camat Pasar Minggu Jakarta Selatan, Arief Wibowo di GOR Pasar Minggu.
GOR yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini telah dilengkapi dengan sarana tempat tidur, sarana kebersihan dan juga dapur umum yang dikelola oleh Suku Dinas masing-masing. "Kita datang ke seluruh wilayah DKI Jakarta untuk memastikan TPS bagi warga yang terlantar akibat COVID-19. Selain itu kita juga berikan alat kesehatan," ungkap Dirjen Rehsos.
Setiap TPS diberikan 6 galon disinfektan ukuran 5 liter, 1 unit semprotan disinfektan, 500 botol sabun pencuci tangan ukuran 250 ml, 40 kotak (2.000 lembar) masker, 500 botol hand sanitizer ukuran 500 ml, 50 botol hand sanitizer ukuran 60 ml dan 50 kotak (2.500 pasang) sarung tangan. "Semua ini perlengkapan perlindungan diri, terutama untuk petugas lapang. PM juga akan diberikan alat kesehatan seperti masker," kata Dirjen Rehsos.
Penyediaan TPS merupakan arahan Menteri Sosial, Juliari P. Batubara untuk menampung warga terdampak COVID-19 yang luput dari bantuan sosial. Ini merupakan upaya Kemensos dalam memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan untuk bisa bertahan hidup.
TPS ini disiapkan untuk warga yang tidak mampu dan rentan seperti tuna wisma, orang yang kehilangan pekerjaan, tidak berdaya menghadapi kesulitan hidup (penyandang disabilitas), orang yang putus asa dan stres. "TPS ini bukan model panti yang bisa menampung lama. Ini tempat transit saja. Nanti PM akan diberi bekal edukasi pencegahan COVID-19 dan dukungan alat kesehatan," jelas Dirjen Rehsos.
Selain GOR, Kemensos juga menyiapkan beberapa balai untuk dijadikan TPS. Balai tersebut yaitu Balai "Mulyajaya" Jakarta, Balai Anak "Handayani" Jakarta, Balai Napza "Bambu Apus" Jakarta, Balai Lanjut Usia "Budhi Dharma" Bekasi, Balai Netra "Tan Miyat" Bekasi serta Balai Eks Gelandangan dan Pengemis "Pangudi Luhur" Bekasi.
Per 1 Mei 2020, sekitar 318 PM telah tercatat di 5 TPS, yaitu 72 PM di GOR Karet Tengsin Jakarta Pusat, 178 PM di GOR Ciracas Jakarta Timur, 6 PM di GOR Tanjung Priok Jakarta Utara, 33 PM di GOR Cengkareng Jakarta Barat dan 35 PM di GOR Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Dari 318 PM, 101 PM sudah dipulangkan ke keluarga, 27 PM dirujuk ke beberapa lokasi, yaitu 7 PM ke Balai Eks Gelandangan dan Pengemis "Pangudi Luhur" Bekasi, 17 PM di Balai "Mulyajaya" Jakarta, 2 PM ke PSBI dan 1 PM ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Sisa 136 PM masih dalam pelayanan di 5 TPS.
Kemensos tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga akan menyediakan layanan psikososial di setiap TPS dalam bentuk edukasi jaga jarak sosial dan jarak fisik, terapi sosial psikologis, olahraga, seni, dan mental spiritual.
Kemensos juga mengerahkan semua pendamping di 5 klaster rehabilitasi sosial. "Kita juga kerahkan semua pendamping untuk bisa saling menguatkan serta memastikan penanganan sesuai standar prosedur," Pungkas Ditjen Rehsos di hadapan awak media.
Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Balarenik, Agusman memberi masukan untuk melakukan pendekatan komunitas, yaitu penjangkauan langsung ke titik lokasi keberadaannya/komunitas. PM tidak langsung dibawa ke TPS, tetapi diberi pemahaman, edukasi dan peringatan apabila masih ada keluarga agar kembali ke rumah. Hal ini untuk mencegah membludaknya penanganan di TPS.
Kemudian Pemerintah daerah juga siap memanfaatkan GOR lain jika diperlukan. GOR tambahan ini bisa difungsikan sebagai TPS khusus isolasi mandiri.
Penyerahan alat kesehatan ini dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Andi Hanindito, Plh. Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Sumiatun, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Waskito Budi Kusumo, Perwakilan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Meerada Sariati, Kepala Bagian Umum, Herman Koswara dan Kepala Bagian Program dan Pelaporan, Aty Setiawati.
Selain itu, hadir pula mitra Kemensos baik dari Pemerintahan maupun dari lembaga, yaitu Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Irmansyah beserta jajarannya, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Balarenik, Agusman, dan perwakilan Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) yang fokus pada pelayanan kepada anak jalanan dan pinggiran.
نشر :