Kemensos Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana Tanah Longsor di Nganjuk
NGANJUK (17 Februari 2021) – Kementerian Sosial melalui unsur-unsur pilar sosial bergerak cepat bersama-sama unsur penanganan bencana lainnya melakukan penanganan terhadap korban longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kemensos juga menyerahkan bantuan senilai Rp443.940.300 untuk korban bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
Sejak bencana terjadi seperti pilar-pilar sosial seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), SDM Program Keluarga Harapan (PKH), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan korban bencana. Mereka mendata dan membantu evakuasi korban.
Pilar-pilar sosial juga membantu mendistribusikan bantuan logistik dan penyiapan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana. Dari dapur umum, bisa disiapkan makanan siap santap untuk korban banjir dan longsor sebanyak 3 x 1000 bungkus, masing-masing untuk makan pagi, siang dan malam.
Untuk Tagana, Kemensos mengerahkan dari berbagai daerah sebanyak total 55 personel. Yakni Tagana Kabupaten Madiun sebanyak 6 orang, Kabupaten Tuban sebanyak 8, Kabupaten Nganjuk sebanyak 30, Kabupaten Ponorogo sebanyak 5 orang, dan Kabupaten Kediri sebanyak 6 orang. Selain itu ikut terlibat juga dari FK Tagana (Tim Koordinasi Tagana) sebanyak 20 orang.
Untuk membantu penyintas bencana, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan berupa Bantuan Logistik senilai Rp253.940.300, santunan ahli waris untuk 12 jiwa sebesar total Rp180.000.000, dan santunan korban luka 2 orang sebesar Rp10.000.000. Sehingga total bantuan Kemensos sebesar Rp443.940.300.
Hari ini (16/02), mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir di lokasi bencana, di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Kehadirannya untuk memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.
Mensos menemui para pengungsi di Gedung SDN 3 Ngetos dan menghibur anak-anak dan pengungsi. Kemudian Risma mengecek kesibukan di dapur umum yang menyiapkan makanan siap saji di Sanggar Senam Salsabila.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Risma menyatakan, kesiapan penanganan korban bencana longsor berjalan baik, termasuk operasional dapur umum yang dikelola Tagana telah menyiapkan kebutuhan makan pengungsi.
Dengan pula dengan penanganan psikososial, Kemensos juga menyiapkan tenga berpengalaman dan sudah bekerja sejak awal bencana. “Hanya saja, warga yang menempati lokasi rawan bencana perlu direlokasi. Nanti dikoordinasikan dengan pemerintah Kabupaten Nganjuk,” katanya.
Kemensos memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada anak-anak terdampak bencana di Posko Pengungsian di SDN Ngetos, oleh Satuan Bakti Pekerjaan Sosial dari Balai Rehabilitasi Sosial Anak Membutuhkan Perlindingan Khusus (BRSAMPK) "Antasena" di Magelang. Selain itu, juga Balai Rehabilitasi Sosial Soeharso di Solo mengerahkan 5 orang Tim media, yang terdiri dari dokter, psikolog dan psikoterapis untuk penanganan korban luka berat. Mereka mendukung tugas-tugas Puskesmas Ngetos bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI