Kemensos Siapkan Bansos dan Fasilitasi Dua Tuna Wisma yang Ingin Kembali ke Kampung Halaman
Penulis :
Koesworo Setiawan
JAKARTA (18 Mei 2021) - Kementerian Sosial memfasilitasi dua tuna wisma yang berniat kembali ke kampung halamannya. Mereka adalah Hakim (70) dan Salwa (14) yang sebelumnya ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di jalan dengan gerobaknya.
Hakim berasal dari Bengkulu yang sudah menjadi manusia gerobak sejak 10 tahun lalu. Adapun Salwa menjadi manusia silver yang juga tinggal gerobak sejak usia 12 tahun berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Hakim mengaku data kependudukan miliknya seperti KTP, hilang. Salwa belum memiliki KTP dan tidak punya kartu identitas lain.
Pagi ini, keduanya hadir dan menemui Mensos di Kantor Kementerian Sosial, Jalan Salemba 28. Mensos membuka dialog dengan Hakim dan Salwa. Kepada keduanya, Mensos menawari agar bersedia mendapat layanan di balai milik Kemensos.
Di hadapan Mensos, Salwa terus menangis. Ia mengaku ingin balik ke Sukabumi daripada mendapat layanan di balai. Alasannya, ia pernah ditampung di panti di Kedoya, Jakarta Barat, dan mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
“Ya sudah yang lalu, biarlah berlalu. Kamu bener ingin balik ke kampung mu? Tapi kamu harus kuat. Jangan nangis terus, ya,” kata Mensos kepada Salwa, hari ini (18/05). Kepada keduanya, Mensos juga berencana memberikan bantuan sosial.
Namun terlebih dulu, mereka harus memiliki identitas kependudukan. “Nanti bapak kami bantu mendapatkan bansos, di daerah Bapak di Bengkulu sana. Nanti Balai Kemensos akan membantu,” kata Mensos kepada Hakim.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menyatakan, kedua tuna wisma ini sudah ditawari untuk bisa mendapat layanan di balai milik Kemensos, namun mereka berkeras memilih kembali ke daerah asal mereka.
“Alasannya pernah mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat dalam penanganan oleh Satpol PP. Jadi ada semacam trauma kalau menjalani pelayanan di dalam panti atau balai. Tapi saya kira Satpol PP sudah ada transformasi lebih humanis sekarang. Tapi, sesuai arahan Ibu Mensos, kita akan kasih fasilitas kemauan mereka,” ungkap Harry.
Harry memastikan, Kemensos akan memastikan proses kepulangan mereka mendapat dukungan penuh. Melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Hakim terbang ke Bengkulu didampingi satu anggota Team Reaksi Cepat (TRC). Sementara Salwa diantar ke Sukabumi melalui jalur darat.
Selain itu, Kemensos juga memastikan bahwa mereka berdua akan mendapatkan bantuan sosial, apakah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, atau Bantuan Sosial Tunai (BST). “Kami sedang siapkan. Untuk itu, terlebih dahulu mereka harus memiliki KTP. Mereka sebelumnya punya KTP tapi hilang. Jadi nanti tinggal ke dukcapil, lalu di-print,” kata Harry.
Untuk keperluan itu, Kemensos akan mendampingi, termasuk kepada Hakim yang bermukim di Bengkulu. Kepada Mensos, Hakim berulang menyatakan kegembiraannya dan terima kasih. “Sudah dari dulu saya mau pulang. Tak ada uang. Saya mulung dapat uang dicuri orang. Tiap kumpul uang dicuri orang. Makan susah, tidur juga susah,” katanya.
Maka itu begitu bertemu Mensos, Hakim mengaku sangat gembira. “Saya diantar balik, dan dikasih makan, dikasih baju. Katanya juga mau dapat bantuan. Terima kasih Bu Mensos,” katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :