Kemensos Tingkatkan 10 Kali Lipat KPM Penerima Bantuan Kewirausahaan
JAKARTA (19 Februari 2020) -
Menteri Sosial RI Juliari P. Batubara berkomitmen untuk tidak memelihara
kemiskinan. Tahun ini ada tiga program pemberdayaan sosial yang menjadi fokus
perhatian, termasuk kewirausahaan sosial yang ditingkatkan 10 kali lipat.
Penerima
bantuan Kewirausahaan Sosial didasarkan atas data Program Keluarga Harapan
(PKH) yang saat ini berjumlah 10 juta atau 18% dari komplementaritas program
Kemensos. Anggaran untuk Kewirausahaan Sosial ini, sementara per KPM akan
menerima Rp3,5 juta, atau total sekitar Rp50 miliar.
“Pagu
kami kurang lebih untuk 16.000 KPM (keluarga penerima manfaat). Nantinya,
bantuan kewirausahaan akan diberikan kepada mereka yang belum punya usaha, dan
tentunya yang belum terakses dengan kredit,” kata Mensos Juliari, saat membuka
kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Program Pemberdayaan Sosial Tahun 2020, di
Jakarta, Rabu (19/02/2020).
Jumlah
KPM untuk Kewirausahaan Sosial ini juga dikatakan akan bertambah. Sebab,
Kementerian Sosial berkomitmen tidak akan memelihara kemiskinan.
“Kementerian
Sosial akan lebih agresif lagi melakukan kegiatan-kegiatan dan program-program
yang sifatnya pemberdayaan,” kata Mensos Juliari. Mensos Juliari memastikan,
arah kebijakan kementerian untuk terus mengurangi populasi penduduk
pra-sejahtera.
“Kita terus memperkuat dan meningkatkan jangkauan program pemberdayaan sosial. Perubahan strategi ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden,” kata Mensos.
Dalam
kesempatan sama, Dirjen Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin menyatakan Program
Kewirausahan menjadi prioritas kerja tahun 2020. “Kewirausahaan Sosial
merupakan program baru karena Pak Menteri Sosial mau meningkatkan lebih ke
pemberdayaan. Bukan menomorduakan bantuan sosial, itu tetap ada. Tapi,
dilanjutkan dengan pemberdayaan sosial,” kata Pepen.
“Anggaran
untuk Kewirausahaan Sosial ini, sementara per KPM akan menerima Rp 3,5 juta.
Totalnya, sekitar Rp 50 miliar," kata Pepen. Selain itu, per KPM juga akan
menerima bantuan pemerintah untuk lembaga kewirausahaan mereka sekisar Rp1
jutaan. "Karena mereka perlu biaya mengembangkan usahanya," kata dia.
Rencana
tersebut terus digodok lantaran setiap wilayah membutuhkan biaya berbeda.
Kemensos masih membahas indeks, atau rata-rata biaya pengembangan usaha para
KPM. "Tahun ini sebenarnya kita sudah jalan 1.400 KPM untuk Program
Kewirausahaan. Tapi, karena Pak Menteri ingin menambahkan, jadi kami genjot
lagi,” kata Pepen.
Selain
Program Kewirausahaan, Direktorat Pemberdayaan Sosial tahun 2020 juga memiliki
program lain yaitu investasi usaha kecil dan program terkait program potensi
sumber yang menyangkut pembinaan masyarakat. Kemensos juga memperkuaat
pengembangan dan keberlanjutan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan
Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di daerah masing-masing.
Selain
SLRT, dan Kewirausahaan Sosial, Kemensos juga memperkuat program Komunitas Adat
Terpencil (KAT). “Kemensos terus memperkuat agenda pemberdayaan sosial, di
samping tetap menjaga kelanjutan program bantuan sosial,” kata Pepen.
Rakor
Program Pemberdayaan Sosial Tahun 2020 bertujuan menyatukan arah dan tindakan
dalam penyelenggaraan program pemberdayaan sosial baik dari pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI