Penulis :
Humas Dit. Rehsos Anak
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Syilfi Farhati; Karlina Irsalyana
JAKARTA (1 Juli 2020) - Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak bekerjasama dengan Unicef Indonesia menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) "Bekerja di Tengah Pandemi COVID-19 Bagi Pekerja Sosial" pada tanggal 18 - 30 Juni 2020. Kegiatan bimtek ini diawali dengan webinar yang dibuka oleh Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara pada hari Selasa (16/6/2020). Adapun penutupan bimtek pada hari Rabu (1/7/2020) dilaksanakan oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanya Eka Santi.
Kanya menjelaskan, kegiatan bimtek peksos bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan dukungan kesehatan fisik dan mental bagi Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dan Pekerja Sosial (Peksos) di Balai Rehabililitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK).
"Pandemi COVID-19 mengharuskan peksos untuk meningkatkan kompetensi dalam perlindungan anak dan penanganan kasus. Bimtek ini juga memberikan ruang bagi peksos untuk berkonsultasi, berdiskusi dan mengungkapkan perasaannya dalam bekerja pada situasi pandemi COVID-19," ujarnya.
Kanya melanjutkan, materi dalam bimtek kali ini merupakan hasil survei cepat yang dibutuhkan peksos dalam melaksanakan tugas di te ngah pandemi COVID-19. Oleh karena itu, fasilitator bimtek menghadirkan pihak yang kompeten di bidangnya yaitu dari Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Unicef Indonesia, Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Profesional lain.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi zoom meeting ini diikuti oleh 884 orang. Sakti Peksos seluruh Indonesia berjumlah 770 orang, Peksos sebanyak 82 orang dari Balai/Loka RSAMPK serta 32 Peksos dari Taman Anak Sejahtera (TAS), Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA), Unit Layanan Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas (ULRSPAD). Peserta dibagi dalam 25 kelas berdasarkan wilayah, yang difasilitasi oleh 5 tim agar peserta lebih aktif selama mengikuti coaching clinic sehingga membantu peksos menemukan cara praktis dan efektif dalam memenuhi tuntutan tugas dan mengatasi tantangan.
Bimtek yang dilaksanakan secara virtual ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta, terbukti dengan hasil pre test yang disandingkan hasil post test peksos menunjukkan kenaikan peningkatan kapasitas peserta. Materi Self Care and Safety merupakan materi yang paling tinggi mengalami kenaikan, semula 35% naik 27% menjadi 62%. Manajemen Kasus dalam Situasi Pandemi COVID-19 sebagai materi kedua tertinggi peningkatan kapasitas peksos, semula 62% naik 19% menjadi 81%.
Selanjutnya, materi Dukungan Psikososial pada urutan ketiga menunjukkan kenaikan 14%, semula 63% naik menjadi 77%. Materi Dilema Etik yang membahas tentang etika penanganan kasus selama situasi pandemi COVID-19 berada di urutan ke empat dengan nilai kenaikan 10%, semula 57% naik menjadi 67%. Dari keseluruhan materi yang telah diperoleh dalam bintek kali ini, peksos mengalami peningkatan kapasitas sebanyak 17%, semula 55% menjadi 72%.
Bagian Perlindungan Anak Unicef Indonesia, Muhamad Akbar menjelaskan bahwa kegiatan yang merupakan kerjasama Kemensos dan Unicef ini merupakan upaya yang tepat untuk memastikan mendapat dukungan tambahan informasi dan pengetahuan serta teknik beradaptasi dengan tuntutan baru dalam melaksanakan tugas di tengah pandemi COVID-19. "Untuk mencapai profesionalitas layanan perlindungan anak, kita harus terus berupaya meningkatkan kemampuan," ujarnya.
Selanjutnya, Akbar memberikan apresiasi kepada Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak yang menunjukkan kinerja tim sudah siap beradaptasi dengan tantangan-tantangan dalam mengembangkan sumber daya manusia dan menjaga layanannya. "Sekalipun pandemi COVID-19 menghadang, tak lari kita dalam profesionalitas layanan perlindungan anak," tegas Akbar.
Peserta sangat antusias dengan pelaksanaan bimtek. Sakti Peksos Kab. Sikka Nusa Tenggara Timur, Yulius Wete mengatakan sangat senang dengan kegiatan ini. "Dengan mengikuti kegiatan ini kami bisa memperoleh materi sesuai kebutuhan di lapangan jadi sangat bermanfaat bagi kami dalam situasi saat ini," kata Yulius.
Sakti Peksos Kota Palu Sulawesi Tengah, Ramadhani Sri Handayani menambahkan antusias dirinya dalam mengikuti kegiatan ini. “Bimtek Peksos ini banyak memberikan ilmu dan pemahaman hal-hal baru dalam menjalankan tugas kami ditengah pandemi COVID-19,” imbuh Ramadhani.
Namun, ada beberapa yang mengalami kendala dalam jaringan telekomunikasi untuk wilayah Papua dan daerah kepulauan. Sakti Peksos Kota Jayapura, Jesa Cristian menyampaikan hal tersebut. " Kami Sakti Peksos Papua sangat berterimakasih kepada Kemensos yang telah memberikan bimtek dengan materi yang sangat dibutuhkan di lapangan, tetapi kami terkendala dengan jaringannya karena tidak semua kabupaten/kota memiliki jaringan bagus," ungkap Jesa.
Dalam kesempatan ini, disampaikan penghargaan kepada Sakti Peksos dengan nilai post test terbaik yaitu: Terbaik (1) Yulius Wete, Kab.Sikka NTT; Terbaik (2) Ramadhani Sri Handayani, Kota Palu Sulawesi Tengah; Terbaik (3) Faizal M.Ramdhan, Kab.Sukabumi Jawa Barat.
Penghargaan juga diberikan untuk lima Sakti Peksos yang menangani kasus terbanyak sampai dengan Juni 2020 adalah : (1) Oki Saputra/74 kasus, Kab. Pringsewu Lampung; (2) Mas Abdi Yanto Nur/66 kasus, Kota Kendari Sulawesi Tenggara; (3) Desi Miftahul Jannah/62 kasus, Kota Metro Lampung; (4) Helpin/52 kasus, Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara; (5) Maura Novstrila/47 kasus Kab.Lhokseumawe Aceh.
Direktur Rehsos Anak, Kanya Eka Santi dalam sambutan pada penutupan kegiatan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Unicef serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bimtek peksos ini. "Jaga kesehatan dan tetap semangat bekerja di lapangan dalam pandemi COVID-19, " pesan Kanya.
نشر :