Kisah Alip, Tagana Difabel yang Sigap Membantu saat Terjadi Bencana
Penulis :
Humas Ditjen Linjamsos
Penerjemah :
Fia Arista Dewi/Karlina Irsalyana
KOTA SEMARANG (1 Mei 2024) - "Dimana ada bencana, di situ ada Mas Alip", sebuah ungkapan yang pas untuk menggambarkan dedikasi dan pengabdian dari seorang Tagana bernama Alip Budiarto asal Kota Semarang. Alip Budiarto merupakan difabel tuna daksa yang bergabung menjadi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Semarang sejak 2017.
"Awalnya saya itu nggak tau apa itu Tagana, terus Tagana itu ngapain aja. Bahkan saya takut juga awalnya. Tapi setelah diajak teman untuk ikut Tagana kemudian saya coba untuk ikut. Setelah itu saya dilatih materi manajemen posko, manajemen dapur umum, dan sebagainya. Dari situ saya baru tahu Tagana," Kata Alip.
Meskipun kondisi fisiknya penuh keterbatasan, namun ia selalu terjun ke lapangan saat terjadi bencana di daerahnya. Baginya, bisa membantu orang lain yang sedang kesusahan adalah sebuah kebanggaan tersendiri. "Selama jadi anggota Tagana, saya sudah menangani beberapa bencana di Kota Semarang, terutama banjir dan tanah longsor. Dengan kondisi fisik saya yang terbatas yang bisa saya lakukan adalah membantu di dapur umum seperti mengiris cabai, bawang putih, bawang merah, dan sebagainya," kata Alip.
Erwinda, rekan Alip sekaligus Ketua Tagana Kota Semarang mengaku bangga dengan kegesitan Alip saat menangani bencana. Menurutnya Alip sosok yang selalu hadir dan perperan nyata di setiap penanganan bencana, meskipun dengan kondisi fisiknya yang terbatas. “Tekad, semangat dan pengabdiannya pantas menjadi contoh bagi siapapun. Sebagai Ketua Tagana Kota Semarang saya hormat dan bangga kepada Mas Alip,” ujarnya berterus terang.
Atas dedikasinya yang luar biasa dalam penanganan bencana, pada tahun 2022 Alip mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
نشر :