Penulis :
Humas BRSAMPK "Paramita" Mataram
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana
LOMBOK BARAT (23 Desember 2019) - Workshop uji coba dan pendampingan modul pengelolaan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) "Paramita" di Mataram. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menggandeng Yayasan Education Religion Bee Entertainment (ERBE) ini bertujuan untuk merumuskan layanan pendidikan untuk anak-anak usia Sekolah Dasar yang berhadapan dengan hukum, sehingga proses pendidikannya tidak terhenti.
Kepala BRSAMPK "Paramita" di Mataram dalam sambutannya menyampaikan, "Paramita menyambut baik program ini, mengingat selama ini anak-anak ABH selain dihadapkan dengan permasalahan hukumnya yang kadang tidak tentu kejelasannya, mereka juga dihadapkan pada kenyataan harus berhenti sekolahnya meskipun "Paramita" sudah mulai memfasilitasi dengan Kejar Paket, tetapi itu dilaksanakan pada malam hari. Kondisi anak-anak sudah capek, karena harus mengikuti kegiatan terapi sepanjang hari. Untuk itu kami berharap program ini dapat terealisasi, yang tentunya dengan dukungan masalah pembiayaan."
Ketua Yayasan ERBE, Abdul Rohim menyampaikan, "Modul ini sudah diuji coba di tingkat Kementerian Sosial dan beberapa UPT Kementerian Sosial di berbagai daerah. Tujuan kegiatan uji coba ini juga dalam rangka mendapatkan masukan dari pelaksana yang memang langsung menangani masalah ABH terkait regulasi, isi modul, kesesuaian dengan sasaran dan tindak lanjut."
Selanjutnya kegiatan diisi dengan pemaparan modul yang dilanjutkan diskusi dan presentasi, yang hasilnya digunakan sebagai penyempurnaan modul sehingga nantinya dapat diterapkan secara nasional.
نشر :