Mensos Bantu 277 Warga Ternate Operasi Katarak
Penulis :
Rizka Surya Ananda
Penerjemah :
Laili Hariroh
TERNATE (15 Agustus 2023) - Berkunjung untuk kali kedua ke Ternate, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyapa warga penerima layanan operasi katarak. Dari hasil seleksi terhadap 428 pasien yang mendaftar, sebanyak 277 orang dinyatakan dapat dioperasi.
Adapun pasien-pasien tersebut berasal dari Kota Ternate, Tidore Kepulauan, dan Pulau Halmahera. "Alhamdulillah hari ini bisa terealisasi. Tapi karena jumlah pasiennya banyak, biasanya kami melakukan dua hari, ada yang tiga hari di daerah tertentu. Karena disini jumlahnya banyak, mungkin tiga hari. Jadi sampai dengan upacara bendera," kata Mensos, di sela-sela kegiatan di Ternate, Selasa (15/8).
Operasi katarak sangat penting dilakukan untuk mencegah kebutaan. Menurut Mensos, jika tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan efek domino bagi orang yang terkena katarak dan keluarganya.
"Penyakit katarak memang harus segera ditangani karena kalau nggak resikonya adalah kebutaan. Masalahnya kalau mereka buta kemudian mereka tergantung kepada orang lain. Nah, padahal orang lain itu juga butuh beraktivitas supaya kehidupannya normal," kata Mensos.
Dikatakan Mensos, jumlah pasien peserta operasi akan semakin bertambah. Hal ini diperoleh Mensos saat berdialog dengan para pasien. Mereka bercerita langsung kepada Mensos bahwa masih banyak saudaranya yang memerlukan tindakan operasi katarak.
Aspirasi masyarakat ini langsung ditindaklanjuti Mensos dengan mengintruksikan Sentra terkait mendata dan menjemput masyarakat yang memerlukan operasi. “Masih banyak yang mengusulkan saudaranya. Mudah-mudahan 3 hari bisa, karena mereka ada di pulau-pulau yang harus kita jemput,” ucap Mensos.
Mensos menjamin akomodasi para pasien dengan menyediakan wisma di Sentra Wasana Bahagia yang berlokasi di Kelumata Ternate bagi pasien yang berasal dari luar pulau. Tidak hanya itu, Mensos juga memfasilitasi anak berusia 4 tahun yang didiagnosa mengalami katarak kongenital (bawaan lahir) untuk dioperasi ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita temukan pasien satu anak yang tidak bisa ditangani di sini. Jadi kita akan rujuk ke Makassar. Namun tadi saya minta bapak ibunya juga diperiksa karena kalau dia anak-anak sudah katarak, biasanya itu keturunan," katanya.
Sementara itu, salah satu pasien operasi katarak asal Sofifi, Salma Salaula (58) mengatakan dirinya sangat terbantu dengan adanya operasi katarak ini. Sebelumnya, katarak di mata kanannya sudah menebal sehingga ia kesulitan melihat objek di jarak dua meter. Wanita yang bekerja paruh baya ini sempat disapa oleh Mensos. "Tadi kata ibu menteri, jangan dulu angkat berat, jangan nunduk, jangan dulu sampai kena air," ujarnya.
Sejak menjabat, Mensos rutin memfasilitasi operasi katarak di seluruh Indonesia. Bagi Mensos, orang-orang yang menderita katarak merupakan bagian dari target penerima manfaat Kemensos karena ia menemukan banyak warga pra sejahtera yang membutuhkan operasi tapi mengurungkan niatnya lantaran terkendala biaya.
Meskipun dengan anggaran terbatas, Mensos mampu mengajak swasta untuk bersama-sama memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada operasi katarak di Ternate, Mensos menggandeng Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV/Indosiar, Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia), Klinik Ar Rahmah Ternate, Klinik Azzura Ternate, Pemerintah Kota Ternate, dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Sebagai bentuk apresiasi, Mensos memberikan penghargaan kepada 12 orang yang berjasa dalam proses operasi katarak di Ternate.
Pada kegiatan ini, turut hadir Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara (Malut) Kuntu Daud, Ketua Pelaksana YPP Abas Yahya, Kapala Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara Zen Kasim, Direktur Rehabilitasi Lanjut Usia Supomo, Kasatlantas AKP Rezza Muhammad Fajrin.
نشر :