Mensos Beri Penghargaan 2 Warga Turi Penyelamat Peserta Susur Sungai
SLEMAN (25 Februari 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyampaikan apresiasi kepada dua orang yang diketahui ikut menyelamatkan ratusan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di Sungai Sempor, Sleman, beberapa waktu. Dua orang yang mendapat penghargaan Mensos adalah Darwanto alias Kodir dan Mbah Sudiro.
“Apa yang dilakukan Pak Kodir dan Pak Sudiro patut menjadi contoh bagi kita semua. Keduanya bertindak tanpa pamrih, dan betul-betul dengan niat untuk menyelamatkan orang lain. Dengan melawan rasa takut dan di tengah ancaman arus deras, keduanya menolong anak-anak yang sedang hanyut," kata Mensos Juliari, di Jakarta, Selasa (25/01/2020).
Mewakili Mensos Juliari, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Rachmat Koesnadi menyerahkan langsung penghargaan berupa uang masing-masing senilai Rp10 juta Kodir dan Mbah Sudiro disaksikan Bupati Sleman Sri Purnomo, hari ini.
Mensos menyatakan, apa yang sudah dilakukan kedua warga Kecamatan Turi tersebut, sejalan dengan nilai-nilai yang dikembangkan Kementerian Sosial, terutama terkait kesetiakawanan sosial. "Keduanya menjadi contoh penerapan nyata nilai-nilai kesetiakawanan sosial," kata Mensos.
Mensos menekankan pentingnya terus memupuk dan mengembangkan nilai-nilai dan semangat kesetiakawanan sosial tersebut. Sejalan dengan kuatnya arus modernitas yang berjalan di hampir semua sendi kehidupan, sikap individualistis dan kurang perduli kepada sesama, cenderung makin menguat.
"Alhamdulillah, ternyata kita masih menemukan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dari dua tokoh hebat ini," kata Mensos.
Ditekankan pula oleh Mensos, penghargaan ini diberikan, bukan dengan maksud untuk mengurangi apresiasi Mensos kepada pihak-pihak lain yang sudah memberikan kontribusinya sesuai dengan peran dan fungsinya dalam penyelamatan insiden pelajar hanyut di Sungai Sempor ini.
"Penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada semua pihak terkait, yang bersama-sama, bahu membahu menangani kejadian ini. Semoga ini menjadi kejadian terakhir, dan menjadi pelajaran bagi kita semua," kata Mensos.
Di kesempatan sama, Rachmat menambahkan naluri kemanusiaan yang dimiliki oleh Mas Kodir dan Mbah Sudiro, adalah modal terbesar dalam segala aspek sosial dan kemanusiaan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak pak," ucapnya.
Acara pemberian penghargaan tersebut bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI, serta peresmian Sekretariat Relawan Sembada oleh Bupati Sleman, Sri Purnom
Berat Menerima Penghargaan
Mbah Sudiro sendiri mengaku berat menerima penghargaan tersebut karena ada banyak warga lainnya yang turut membantu proses evakuasi. Untuk itu, uang penghargaan yang ia terima akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu.
"Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini. Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," ungkap Sudiro.
Sementara Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini. Ia mengaku menolong siswa yang hanyut karena peri kemanusiaan dan rasa tolong menolong.
"Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkapnya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI