TAKALAR (12 Februari 2020) - Menteri Sosial, Juliari P Batubara didampingi oleh Direktur
Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, melakukan kunjungan kerja ke
Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Kunjungan ini dalam rangka sosialisasi sekaligus meninjau penyaluran
Program Sembako yang baru pertama kali di Kabupaten Takalar.
"Kalau dulu 110 ribu hanya bisa dibelikan
beras dan telur, sekarang 150 ribu bisa ditambah dengan bahan pangan lainnya
seperti daging ayam, tempe dan tahu serta sayuran," jelas Menteri Sosial.
Selain hal tersebut beliau juga memberi pesan
kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar segera graduasi dan tidak
bergantung kepada bantuan sosial sehingga KPM dapat segera hidup sejahtera.
Kemudian dalam arahan selanjutnya Mensos
menyatakan bahwa upaya kerja keras baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dalam membangun sinergitas dan keterpaduan antara pemerintah dan pemerintah
daerah maupun dengan seluruh stakeholder telah menghasilkan penurunan angka
kemiskinan saat ini sebesar 9,22% (24,79 juta jiwa) pada bulan September 2019
dimana pada bulan Maret 2019 sebesar 9,41% sebagaimana yang telah dirilis oleh
BPS.
Salah satu dukungan penurunan angka kemiskinan
ini berasal dari ketepatan sasaran dalam memberikan bantuan sosial kepada KPM
sebagaimana yang dilaksanakan pada Program Sembako Tahun 2020 ini, dimana
kebijakan program sembako yang telah ditetapkan oleh Presiden bertujuan untuk
mengurangi beban pengeluaran KPM.
Untuk mengurangi beban pengeluaran KPM
dilakukan melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan dan memberikan gizi yang
lebih seimbang kepada KPM untuk mencegah munculnya stunting. Pencegahan
stunting melalui program Sembako dilakukan dengan pemanfaatan bahan pangan oleh
KPM untuk pemenuhan gizi di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai
sejak ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 6-23 bulan.
Dalam kunjungannya ke Takalar, selain menyaksikan Penyaluran Program Sembako, Menteri Sosial juga meresmikan Loka Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza “Pangurangi” di Kabupaten Takalar.