JAKARTA (3 April 2020) - Di tengah mewabahnya Corona Virus Disease (COVID-19) ini, Menteri Sosial Republik Indonesia Juliari P Batubara melakukan Video Conference dengan para pilar-pilar sosial dan pendamping sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT) terkait dengan penanganan pandemi COVID-19.
Menteri Sosial memberikan motivasi dan arahannya secara langsung kepada 15 orang peserta yang terdiri dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), dan Pendamping Sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT). Dalam Video Conference, Menteri Sosial menyampaikan apresiasi bagi seluruh pilar-pilar sosial sebagai mitra Kementerian Sosial RI atas kerja kerasnya dan sudah turut serta dalam menangani COVID-19 ini.
“Pilar-pilar sosial ini kiprahnya sangat berpengaruh di tengah masyarakat, maka dari itu kami sangat menghargai dan mengapresiasi kerja keras teman-teman semua dalam membantu percepatan penanganan COVID-19,” jelas Menteri Sosial.
Tak hanya itu, Juliari juga mengingatkan kepada pilar-pilar sosial untuk selalu memprioritaskan kesehatan masing-masing ketika berada di lapangan dengan cara social distancing atau menjaga jarak aman kurang lebih 1-2 meter, selalu menggunakan masker ketika bertugas di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak melakukan penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh manusia karena berbahaya.
Konferensi video ini juga disambut dengan baik oleh pilar-pilar sosial, karena motivasi yang diberikan bisa membuat mereka lebih semangat dalam membantu masyarakat untuk mencegah penyebaran virus yang berbahaya ini.
“Terima kasih Bapak Menteri atas apresiasi yang luar bisa yang sudah diberikan kepada kami para relawan sosial sehingga hal itu bisa menjadi pemantik semangat bagi kita semua dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan,” jelas salah satu perwakilan Karang Taruna dari D.I Yogyakarta.
Dalam beberapa minggu terakhir ini memang seluruh pilar-pilar sosial sudah turut serta dalam membantu penanganan penyebaran COVID-19 ini. Pilar-pilar sosial tak hanya mengedukasi masyarakat saja seperti memberikan sosialisasi, tetapi mereka juga menggerakkan perekonomian warga dengan membuat empon-empon atau multivitamin lokal yang hasilnya digunakan untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19, seperti penyemprotan disinfektan di lingkungan dan fasilitas umum. Selain itu, sosialisasi pencegahan penyebaran COVID-19 juga dilakukan oleh Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) sebagai Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) tingkat Nasional.
Selain itu, ada pula perwakilan Karang Taruna dari Kalimantan Utara yang menggerakkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sayuran organik yang hasilnya diberikan kepada tim medis yang menangani COVID-19 di daerah setempat sebagai bentuk apresiasi bagi para tim medis dalam melawan COVID-19 ini.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto juga mengingatkan kepada pilar-pilar sosial untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertugas, jangan sampai melanggar protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dan fokus pada sosialisasi atau penyuluhan pencegahan penyebaran virus saja, selebihnya untuk tindakan yang lebih lanjut dapat diserahkan kepada yang ditugaskan khusus dalam penanganan COVID-19.
Turut menjadi peserta dalam konferensi video tersebut, Kepala Biro Humas Wiwit Widiansyah, Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Tantyo Sudarmono, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Bambang Sugeng, Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat Bambang Mulyadi, yang juga menambahkan dan mengingatkan kepada pilar-pilar sosial serta pendamping lokal KAT untuk dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan di daerahnya masing-masing, serta dapat bermitra dengan pendamping program kesejahteraan sosial lainnya dalam mensosialisasikan pencegahan COVID-19.
Selain itu, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Laode Taufik Nuryadin juga telah menyampaikan bahwa salah satu pendamping Sosial KAT dari Provinsi Sulawesi Utara Novita Salim telah melaporakan jika di lokasi KAT kampung Bukide Timur meskipun belum ada yg menjadi OPD, maupun PDP, tetapi sudah dilakuan pemasangan stiker di rumah warga, yang berisi informasi tentang pencegahan, gejala, dan nomor kontak penanganan COVID-19.