Nenek Rukmini Tersenyum Lega, Anaknya yang Disabilitas Dibantu Kemensos
Penulis :
Indah Octavia Putri
Penerjemah :
Alif Mufida Ulya/Karlina Irsalyana
CIAMIS (3 Februari 2024) – Rukmini (73) tak henti bersyukur. Ia mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Kementerian Sosial yang tiba-tiba saja datang memberikan berbagai bantuan. Ia yang tidak menyangka bantuan dari Kemensos bakal datang dan meringankan beban hidupnya.
“Alhamdulillah, hatur nuhun pisan (terima kasih sekali),” ujarnya
berkali-kali sebagai ungkapan rasa terima kasih. Wajahnya yang renta
kelihatan sangat sumringah.
Rukmini bersyukur lantaran anaknya, Imas (26), yang menyandang disabilitas fisik, dibantu Kemensos. Selama ini, Imas hanya terbaring lemas di tempat tidur. Kegiatan sehari-hari, seperti makan dan minum, mandi dan buang air kecil/besar, Imas harus dibantu, bahkan digendong oleh ibunya yang renta.
“Kami sudah melakukan asesmen dan membawa Imas ke rumah sakit,” kata Pekerja Sosial Sentra "Phalamartha" di Sukabumi, Burhanudin, yang melakukan asesmen terhadap keluarga Rukmini.
Tak tanggung-tanggung, tim dari Sentra "Phalamartha" di Sukabumi dan Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan membawa Imas ke RSUD Ciamis untuk pemeriksaan syaraf dan jantung, pemeriksaaan laboratorium, hingga CT-scan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Imas diketahui menderita Cerebral Palsy Dyskinetic/Athetoid.
Imas lahir dalam kondisi normal, namun panas dan kejang yang dideritanya saat bayi membuat kedua tangan dan kakinya kaku. Keterbatasan biaya membuat keluarga Rukmini tidak sanggup melanjutkan pengobatan untuk anaknya. Ia hanya bisa pasrah menerima keadaan.
Jangankan biaya membeli kursi roda atau sekedar berobat ke rumah sakit, untuk makan sehari-hari saja Rukmini sangat kesulitan. Sehari-hari, Rukmini membantu tetangganya membuat comro atau makanan khas Sunda terbuat dari parutan singkong dan oncom dengan upah Rp10.000 per hari. Dengan upah sekecil itu, Rukmini tidak bisa berbuat banyak, bahkan untuk membeli beras yang harganya Rp12.000 per kilogram.
Untuk itu, kehadiran Kemensos sangat disyukurinya. Bantuan Kemensos tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kemensos membawa anak kesayangan Rukmini, Imas, ke rumah sakit dan diperiksa lengkap. Kemensos juga memberikan kursi roda adaptif untuk keperluan Imas agar bisa bergerak lebih leluasa.
Untuk menopang ekonomi keluarga, Kemensos memberikan bantuan kewirausahaan untuk Rukmini berupa perlengkapan usaha comro dan usaha ternak ayam Sentul yang merupakan ayam asli Ciamis. Selain bantuan tersebut, Kemensos juga memberikan bantuan berupa kasur, sembako, peralatan kebersihan diri, dan sebagainya.
Dalam hal pendidikan, Kemensos melakukan koordinasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) agar Imas bisa mendapatkan hak pendidikan dasar. Pihak SLB pun antusias untuk membantu dengan mengirimkan tenaga pendidik ke rumah Imas pada hari-hari libur untuk membantunya belajar.
Rukmini mengatakan Imas sangat senang mendapatkan kursi roda adaptif dari Kemensos. Meski harus digendong dulu saat berpindah dari kasur ke kursi adaptif, setidaknya kursi roda itu meringankan bebannya dalam banyak hal. “Saya sangat senang dan berterimakasih kepada Kemensos atas berbagai bantuan ini,” kata Rukmini bahagia.
Tak sekadar memberikan bantuan, Kemensos juga memberikan penyuluhan kepada Rukmini dalam hal pengelolaan keuangan. Selanjutnya, Kemensos akan melakukan kunjungan berkala untuk meninjau keberlanjutan usaha ternak dan comro yang dikelola Rukmini.
Imas lahir dalam kondisi normal, namun panas dan kejang yang dideritanya saat bayi membuat kedua tangan dan kakinya kaku. Keterbatasan biaya membuat keluarga Rukmini tidak sanggup melanjutkan pengobatan untuk anaknya. Ia hanya bisa pasrah menerima keadaan.
Jangankan biaya membeli kursi roda atau sekedar berobat ke rumah sakit, untuk makan sehari-hari saja Rukmini sangat kesulitan. Sehari-hari, Rukmini membantu tetangganya membuat comro atau makanan khas Sunda terbuat dari parutan singkong dan oncom dengan upah Rp10.000 per hari. Dengan upah sekecil itu, Rukmini tidak bisa berbuat banyak, bahkan untuk membeli beras yang harganya Rp12.000 per kilogram.
Untuk itu, kehadiran Kemensos sangat disyukurinya. Bantuan Kemensos tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kemensos membawa anak kesayangan Rukmini, Imas, ke rumah sakit dan diperiksa lengkap. Kemensos juga memberikan kursi roda adaptif untuk keperluan Imas agar bisa bergerak lebih leluasa.
Untuk menopang ekonomi keluarga, Kemensos memberikan bantuan kewirausahaan untuk Rukmini berupa perlengkapan usaha comro dan usaha ternak ayam Sentul yang merupakan ayam asli Ciamis. Selain bantuan tersebut, Kemensos juga memberikan bantuan berupa kasur, sembako, peralatan kebersihan diri, dan sebagainya.
Dalam hal pendidikan, Kemensos melakukan koordinasi dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) agar Imas bisa mendapatkan hak pendidikan dasar. Pihak SLB pun antusias untuk membantu dengan mengirimkan tenaga pendidik ke rumah Imas pada hari-hari libur untuk membantunya belajar.
Rukmini mengatakan Imas sangat senang mendapatkan kursi roda adaptif dari Kemensos. Meski harus digendong dulu saat berpindah dari kasur ke kursi adaptif, setidaknya kursi roda itu meringankan bebannya dalam banyak hal. “Saya sangat senang dan berterimakasih kepada Kemensos atas berbagai bantuan ini,” kata Rukmini bahagia.
Tak sekadar memberikan bantuan, Kemensos juga memberikan penyuluhan kepada Rukmini dalam hal pengelolaan keuangan. Selanjutnya, Kemensos akan melakukan kunjungan berkala untuk meninjau keberlanjutan usaha ternak dan comro yang dikelola Rukmini.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kementerian Sosial RI
نشر :