Orangtua Alami Keterbatasan Fisiologis, Kemensos Salurkan Bantuan, Pastikan Bocah Risal Tetap Bisa Sekolah
BORONG (13 Maret 2021) -
Kementerian Sosial melakukan respon kasus terhadap keluarga Benediktus Poseng
di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Benediktus dan istrinya
Wihelmia Mbi mengalami kelumpuhan. Sang anak Risalianus Aja (Risal) bekerja
seadanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sambil berbagi waktu dengan rutinitas
sekolah.
Untuk itu, tim dari Kementerian
Sosial hadir di kediaman Benediktus di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meze,
Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis
dan Jumat lalu (11-12/03).
“Kemensos mengirimkan tim
sebanyak lima orang. Mereka sudah melakukan respon kasus terhadap keluarga
bapak Benediktus Poseng, pada Kamis dan Jumat lalu,” kata Kepala Balai
Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) "Naibonat"
Supriyono di Kupang (13/03).
Dari Kemensos, hadir gabungan
dari dua balai. Yakni Balai Rehsos Anak Naibonat untuk respon kasus terhadap
Risal agar tetap bisa sekolah. Kemudian dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) “Efata” di Kupang dan Balai Besar
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) "Prof. Dr.
Soeharso" Surakarta.
Benediktus mengalami kelumpuhan
akbat Ostheo Artritis (OA) Bilateral (pengapuran) di kedua lututnya. Sementara
sang istri, Wihelmia Mbi mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.
Menurut Supriyono, Risal tinggal
bersama ayah, ibu, dan nenekya di sebuah rumah berukuran 5×6 meter, berdinding
papan dan lantai beralaskan tanah. Anak 12 tahun itu memiliki seorang adik yang
tinggal bersama pamannya.
“Untuk bapak Benediktus,
penanganan yang diberikan adalah dilakukan latihan fisioterapi agar diketahui
kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal. Untuk
ibu Wihelmia penanganan berupa latihan fisioterapi agar diketahui kondisi
kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa Korset Paralumbal,” kata Supri.
Adapun untuk Risal, tim Kemensos
memberikan dukungan psikososial dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh
pekerja sosial. “Selain itu, Tim Kemensos juga memberikan bantuan berupa
sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian
(dewasa dan anak), pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri,”
Supri menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, PT.
Pos Region Komodo melalui PT. Pos Manggarai Timur juga menyalurkan bantuan
senilai Rp5 juta dengan rincian Rp4 juta berupa uang tunai dan sembako senilai
Rp1 juta.
“Keluarga Risal juga akan
mendapatkan bantuan uang dari berbagai donatur,” katanya. TKSK Kecamatan Elar
Selatan membantu keluarga Benediktus membuatkan rekening bank a.n. Risal. TKSK
telah berkoordinasi dengan Bank BRI dan bank menyatakan siap membantu proses
pengurusan rekening.
Menurut Supri, Risal saat ini duduk
di kelas 6 Sekolah Dasar dan akan mengikuti ujian pada Senin, 15 Maret 2021.
Risal adalah anak yang sehat, periang, dan memiliki motivasi belajar yang
tinggi.
“Risal bercita-cita menjadi
seorang guru. Risal juga sering membantu nenek merawat ayah dan ibunya yang
mengalami kelumpuhan. Paman Risal (Pak Ben) sering datang membantu untuk
mengurus keluarga Risal,” katanya.
Selanjutnya, Benediktus Poseng
direkomendasikan dirujuk ke RSUD Borong atau RS Siloam di Manggarai Barat,
sedangkan Wihelmina akan dirujuk ke Pusat Gangguan Jiwa dan Klinik Renceng Mose
Ruteng atau RSJ Naimata. “Aparatur desa bersama Puskesmas dan dinas sosial
membantu keluarga besar mengurus proses rujukan,” katanya
Di lain pihak, Pemerintah Desa
Nanga Meze akan memberikan bantuan Rumah Layak Huni melalui APBDes 2021.
Pembangunan rumah layak huni akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Hadir bersama Tim Kementerian
Sosial, tim dari Dinas Sosial Kab. Manggarai Timur, Sakti Peksos Perlindungan
Anak, Pendamping Disabilitas, Pendamping PKH, TKSK dan PT. Pos Region Komodo.
Kedatangan tim disambut baik unsur pemerintah setempat.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI